Rabu, 25 April 2012

(oneshoot) Forbidden Love

Title : Forbidden Love
Cast :
• Cho Kyuhyun
• ……. (yang laennya leat sendiri yah :p)
Rating : PG 14
Genre : AU, gaje
Length : One shoot
Author : Ryeoseob97
Point of View : only Kyuhyun
Back sound :
SHINee – Noona neomu yeppeo
Beast – I Like You The Best


WARNING!! GAJE!! BANYAK TYPO!!

“bagaimana perasaanmu saat kau mencintai seseorang yang seharusnya kau lindungi dan seseorang itu seharusnya kau sayangi bukan kau cintai..??”


Kupegang dadaku yang sejak tadi berdetak lebih kencang,.. saat aliran darahku mengalir lebih cepat. Saat setiap malam pikiranku hanya dipenuhi oleh senyumnya? Apakah aku sedang jatuh cinta? Hahahahhaha ..

Yeoja berambut panjang itu masih tersenyum, angin sore yang berhembus membuat rambutnya yang panjang tertiup angin membuat jantungku berdetak lebih cepat.
“cho Kyuhyun!” suara tenor itu mengagetkanku tiba tiba
“aaaiiisshhh Kim ryeowook!! Kau!” teriakku saat melihat seorang namja mungil yang baru saja mengagetkanku tadi. Dan dibelakangnya? Aisshhh kenapa harus si monyet…?

“kau masih menyukai Sunbae (kakak kelas) itu?” Tanya eunhyuk hyung..
“aigooo Cho Kyuhyun!! Ckckck… sepertinya perasaanmu dari dulu tak pernah berubah..” Ryeowook menggeleng gelengkan kepalanya,.. manic matanya sekarang juga sedang mengamati yeoja yang aku lihat tadi

“tapi Kim Sunbae memang benar benar cantik…” katanya pelan
“pantas saja Jung soo hyung menyukainya…” Eunhyuk hyung kini ikut berkomentar. Apa yang baru saja dia bicarakan? Jung soo hyung juga menyukainya!
“apa maksudmu jung soo hyung menyukainya?!”
“ne? apa kah kau tak tahu? Kemarin jung Soo hyung kan menyatakan perasaannya pada Kim sunbae…” ryeowook ikut menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan eunhyuk

“sepertinya kau kalah start tuan cho…tapi tenang saja Kim Sunbae tidak menirama Jung Soo hyung” kekeh mereka pelan, … aisshh kenapa mereka benar benar menyebalkan? Kupelototi mereka satu persatu,..
“mmmm Eunhyuk hyung,,… sepertinya aku merasa panas disini… bagaimana kalau kita beli Ice cream?”
“nee… aku setuju…. Mmmm Kyuhyuunnn…. Bye bye…” kedua mahluk mengenaskan itu akhirnya pergi meninggalkanku.. tapi sepertinya kata kata mereka ada benarnya… sepertinya aku benar benar kalah start. Yah walaupun Kim Sunbae belum meerima Jung Soo hyung.

Kuhempaskan pantatku pada kursi kayu taman Universitas itu.. sedikit mengambil nafas berat lalu menghembuskannya pelan pelan.. sudut mataku memanas.. sejak kapan aku bisa secengeng ini? Dan itu hanya karena seorang yeoja?! Kyuhyun babo!!

“annyeong…” Tunggu!! Suara itu!. Kudongakkan kepalaku.. sekarang aku dapat melihat secara jelas siapa seseorang yang menyapaku tadi.. yeoja itu tersenyum dengan manisnya.. sudut matanya melengkung dengan indah dan sempurna
“Sun… sunbaenim??”
“mmm bolehkah aku duduk disini?” tanyanya sambil menunjuk bangku kosong disampingku. Apa yang aku rasakan? Aku benar benar tak bisa merasakan apa apa. Apakah kalian bisa merasakan sesuatu disaat seseorang yang kau cintai ada dihadapanmu?
“tentu saja Sunbenim…” jawabku…

“kenapa kau selalu berbicara formal seperti itu padak kyuhyun-ah?” dia mengerutkan keningnya, sedikit mem’pout’ bibirnya… owwhhh neomu kyeopta!
“nde? Aisshh bukankah aku hoobae (adik kelas)mu sunbaenim?” jawabku sedikit memelankan suaraku, mungkin saja kalau taman ini tak sedang suasana ramai Kim sunbae pasti dapat mendengar suara detak jantungku
“hahahhahahaha… walaupun kau hoobaeku kau juga tak perlu memanggilku sunbae,,..itu membuatku terlihat tua. Tapi apakah aku memang terlihat tua?” katanya dengan menujuk wajahnya sendiri. Mungkin kalau sekarang tak ada orang disini aku bisa mencium bibirnya yang merah marun itu.

“aannniiyyoooo… sunbae, kau bahkan lebih muda dari pada umurmu,,,..”
“hahahhaha… kau bisa saja Kyuhyunie.. lalu kenapa kau masih memanggilku sunbae umur kita kan hanya terpaut dua tahun?”
“nde? Lalu aku harus memanggilmu apa? Mmm noona?”
“aaiishhhh noona kau bilang? Bukankah itu malah membuatku terlihat lebih tua 5 tahun?” jawabnya asal asal, aku hanya bisa terkekeh pelan.. Kim Sunbae memang lah seseorang yang aku suka sejak dulu. Yah bisa dibilang aku suka dia sejak aku duduk dibangku SMA hingga kuliah ini pun aku masih suka dengannya… pertama aku hanya menganggapnya sebagai noonaku karena kalian tahu? Noonaku, Choi Ah Ra hilang sejak usiaku masih dua tahun.

***

\Flashback/

Kurapatkan seragam SMAku, musim dingin kali ini benar benar sangat dingin. Abeoji dan Eomma menyuruhku pulang secepatnya, mungkin karena hari ini bertepatan dengan hilangnya noona kandungku, Choi Ah Ra.
Sudut mataku menangkap sesosok yeoja yang menangis dibawah pohon tak jauh dariku. Karena penasaran aku pun mencoba bertanya dengannya
“annyeong agashhi.. neo gweanchana?” tanyaku, dia mendongakkan kepalanya kearahku,.. dan ommo!! Wajahnya benar benar sangat cantik!
“nae? Aahh gweanchanayo…” jawabnya sambil mengibas ngibaskan tangannya kearahku.
“apakah kau butuh bantuan? Atau kau kedinginan?”
“hahhahah, apakah anak muda sekarang benar benar mudah merayu seorang gadis yang lebih tua?” jawab yeoja didepanku itu sambil menyeringai. Dia menatapku yang kini hanya bisa mengerutkan keningku.

“bukankah kau kelas Satu? Aku sudah kelas Tiga…” katanya sambil menunjukkan tanda pengenal kelas pada seragamnya.
“oh… ne? mianhaeyo aku benar benar tak tahu Sunbaenim…”
“hhahahah gweanchanayo…”



“kenalkan namaku Kim eun ri.. neo? Cho Kyuhyun? Bukankah begitu?” tanyanya sambil menyeruput Hot Cappucinonya.
“dari mana kau tahu namaku sunbae…”
“seragammu…” jawabnya singkat. Jari jarinya yang lentiik itu menunjuk bajuku. “aku melihat tanda nama di seragammu…”
“ahhh tentu saja…” jawabku malu. Aku pikir dia tahu aku atau mungkin sebenarnya dia sudah mengenalku dan menjadi fansku dan sekarang sedang mencoba berusaha mendekatiku. Hahahahhaa
“tenang saja aku bukan seorang stalkermu…” jawabnya disambut kekehannya
“mwo!! Aisshh sunbae, apa yang sedang kau pikirkan…” kataku menahan malu, dia masih tertawa pelan. Saat ini aku tahu dia benar benar manis saat tertawa,.. dan hal yang aneh terjadi padaku sat ini. Jantunku berdetak lebih cepat saat biasanya. Padahal aku sedang tidak habis berlari. Dan aliran darahku mengalir lebi cepat. Sungguh apa yang sedang terjadi padaku?

“kyuhyun… Cho kyuhyun…”
“aahh ne wae sunbae?”
“ponselmu bunyi..”
“aahhh ne?”

\Flashback End/

***

“yaaa!!! apa yang sedang kau fikirkan? Kau tak mendengarkanku Cho Kyuhyun!!!”
“mwo? Aisshh sunbae kau benar benar membuatku mati perlahan” kim sunbae, atau eun ri noona, wanita yang aku cintai itu hanya bisa mengendus pelan. Dia mengacak acak rambutku pelan
“terserahlah… tunggu! Kau masih memanggilku sunbae lagi? Ckck~!”
“hahahhaha, kalau begitu aku akan memanggilmu noona? Gweancahana ne?”
“arra tuan cho…. Mmm ngomong ngomong tadi kau sedang memikirkan apa?” tanyanya sambil memandangku dalam. Matanya yang hitam kecoklatan itu menatapku membuat mata kami kini sedang beradu. Membuat desiran darah yang sejak tadi mengalir cepat di tubuhku semakin mengalir cepat

“ee.. eobseo..” kataku gugup. Melihatnya memandangku sedalam itu membuat aku tak bisa menghirup oksigen dengan leluasa
“geojitmal..”
“aisshhh sepertinya aku tidak bisa berbohong darimu noona..”
“hahhahahaha… tentu saja cho kyuhyun..” eun Ri noona menampakkan senyum manisnya.
“aku hanya bingung,… saat pertama kali kita bertemu kenapa kau menangis?” senyum yang mengembang di bibir eun ri noona perlahan memudar. Yang aku tahu sekarang, sepertinya itu adalah pertanyaan yang salah. Ekspresi eun noona berubah 180 derajat. Wajahnya sedikit mengeras

“no..noona?”
“hari itu adalah hari dimana aku dibuang oleh orang tuaku…” jawabnya pelan. Aku memang tau bahwa Eun ri noona adalah anak angkat dari keluarga Kim (– orang tua eun ri sekarang). Tapi aku benar benar tak pernah mengerti bagaimana orang tua kandungnya bisa membuangnya begitu saja.
“gweanchana noona?”
“aaiisshh kenapa kau selalu bertanya ‘gweanchana’ padaku? Apakah aku benar benar terlihat sangat harus dikasihani?”
“mwo!! Aniyoo noona!” kataku cepat cepat. Aku benar benar takut kalau eun ri noona marah padaku.
“hahhahahahhaha….” Tawanya mengelegar. “tenanglah Cho Kyuhyun… kau tak usah panic seperti itu… kalau saja yeoja yeoja yang selalu mengejarmu itu melihat ekspresimu tadi. aku jamin esoknya mereka udah nggak ngejar ngejar kamu lagi…”

“tertawalah noona…” kataku pura pura marah, entah kenapa saat melihatnya tertawa seperti ini membuat hatiku benar benar tentram. Noona, bisakah kau tanggung jawab karena hampir tiap hari membuat hatiku selalu berpacu seratus kali lebih cepat?


***

“Kyuhyun!!!” kutolehkan kepalaku kearah asal suara.
“ck! Yeoja itu” batinku kesal. Baru saja hatiku ini merasa sebuah kedamaian karena melihat Kim Noona, kenapa sekarang aku harus melihat yeoja jadi jadian itu

“aaahhhh akhirnya aku bertemu denganmu…” Rambutnya yang sengaja ia gelung tinggi tinggi itu bergoyang goyang mengikuti arah kakinya. Sedangkan celananya yang entah sudah berapa kali dia pakai itu tetap saja melekat pada tubuhnya… --padahal sejak seminggu yang lalu aku lihat dia memakai celana itu.
“kau mau apa haa!!” bentakku
“hahahaha, seharusnya kau tahu sendiri bukan cho kyuhyun..” dia bersikap sedikit agyeo dan hal itu membuatku sedikit iingin muntah. Kuambil sebuah buku yang ada di dalam tasku lalu menyerahkan padanya
“aaahhh kau memang baik hati Cho Kyuhyun,… kau tahu? Aku benar benar sangat lelah. Tadi malam aku harus bertanding basket dengan namja sok cakep itu… kau tau Choi Siwon….” Yeoja jadi jadian itu malah semakin mendekatiku. Keringatnya yang menetes itu sekarang terlihat jelas dimataku
“yaa!!! Eunji yaaa!!! Apakah aku menyuruhmu untuk bercerita pertandingan basketmu tadi malam? Ck! Cepat kau salin tugasku…aku benar benar capek hari ini…”
“arrraasssseeeooooo mr. Cho!!”

***

“annyeong eomma..” sapaku pada eomma, dia terlihat lebih cantik dari biasanya. Wajahnya yang memang sudah tua itu tampak lebih segar sekarang.
“annyeong kyuhyuniee… kau tahu ada kabar yang sangat menggembirakan…” jawabnya sambil mendekat kearahku. Kedua tangannya yang sedikit mengerut itu ia tempelkan pada pipiku.
“mwo?”

“noonamu sudah ketemu..” appa muncul dengan setelan tuxedonya.
“noona? Ah Ra noona maksud kalian?” ulangku sekali lagi
“tentu saja kyuhyunnie… Ahra akhirnya akan kembali kesisi kita lagi..” eomma memelukku. Meluapkan semua kebahagiaan yang ia rasakan saat ini.
“lalu dimana dia sekarang…”
“kami baru akan menjemputnya… sebaiknya sekarang kauu pergi kuliah dulu..”
“hahhahaha… arraseo eomma, aahh aku benar benar penasaran bagaimana wajah Ah Ra noona itu…” kataku yag disambut sebuah senyum dari eomma dan appa. Sepertinya hari ini memang akan menjadi sbuah hari yang bersejarah. Karena kalian tahu? Aku juga akan mengungkapkan cintaku pada Eun Ri noona.

***

Kuedarkan mataku, senyumku mengembang saat melihat sosoknya.. wanita yang benar benar membuat jantungku berdetak lebih kencang, wanita yang sebenarnya lebih tua dariku… wanita itu…
“Cho kyuhyun!!” teriaknya, dia berlari kearahku lalu dengan tiba tiba memelukku!!apakah aku sedang bermimpi?
“noona?” dia melepaska pelukan kami… aahhh sepertinya ini memang waktu yang tepat untuk mengungkapkan semuanya
“ada yang ingin aku bicarakan…” kata kami bersamaan..!!
“hahhahahah, ternyata kita memang sehati Cho Kyuhyun…” katanya, oh noona tak bisakah kau berkta dengan jarak yang sedekat ini? Kau membuatku tak bisa bernafas!

“noona… saranghae…” tangannya yang tadi memegang lenganku kini terhempas begitu saja. Matanya yang hitam keceklotan itu menatapku dengan pandangan tak percaya.
“apa yang baru saja kau katakan Kyuhyun?” katanya pelan dan lirih, kenapa dia menjawabnya seperti itu? Apakah dia tak suka padaku?
“kau tak boleh menyukaiku…” katanya lagi
“kau tak boleh … kyuhyun-ah, kita… kita….. kau tak boleh menyukaiku apalagi mencintaiku… kau tak boleh…” setiap kata yang terucap pada bibir merah marunnya itu bagaikan jarum yang menusuk dan bagaikan pisau yang menyayat hatiku (yaelah thor bahasa lu)

Noona menatapku, sempat kulihat buliran bening itu turun dari mata indahnya. Entah apa yang dipikarannya, sedetik kemudian dia pergi meninggalkanku.
“apakah kau tak menyukaiku noona? Lalu kenapa selama ini kau seperti member harapan bagiku?” gumamku.

***

“yaaa!! Kyutu! Kenapa mukamu kusut ha?!” lengkingan suara itu masuk kedalam telingaku..
“tak bisakah kau diam eunji-a? suaramu benar benar membuat gendang telingaku pecah..” tak seperti biasanya dia langsung menurut. Dia beringsut duduk disampingku lalu menyedot strawberry juicenya.

“mianhae…” katanya pelan, tunggu apakah aku tak salah dengar? Bae eun Ji baru saja mengungkapkan apa!
“mianhae cho kyuhyun,,,…” katanya lagi
“mian? Mian untuk apa?” dia mendongakkan kepalanya menghadapku, dan sekarang aku dapat melihat matanya berkaca kaca! “kau menangis eunji-ah?”
“mian… mianhae…!!” dia berlari meninggalkanku,.. kenapa hari ini aku banyak ditinggalkan wanita? Ohh malangnya nasibmu cho kyuhyun…

***

“eommaaa aku pulang!!” teriakku.. tak ada sahutan, yah mungkin mereka sedang pergi. Langkahku terhenti saat melihat sesosok yeoja yang sangat amat aku kenal. Bahkan pakaian yang dia kenakan pun masih sama dengan pakaian yang tadi ia kenakan untuk menemuiku.

“no… noona?” yeoja itu berbalik, dan benar saja. kenapa eun ri noona bisa sampai dirumahku?
“cho kyuhyun… kau sudah pulang?” katanya pelan, senyummya mengembang membuat wajah cantiknya tambah cantik. Apakah dia akan menjawab pernyataanku tadi?

“aaahh kyuhyunniiieee… kau sudah pulang ternyata..” eomma datang, dia langsung menghampiri Eun ri noona, sebenarnya apa yang terjadi?
“sepertinya kalian sudah saling kenal? Aahhh baguslah, kau sudah melihat noonamu Kyuhyunnie? Dia adalah Ahra, bukankah dia cantik..?” perkataan eomma membuat mataku membentuk sebuah lingkaran dengan sempurna. Apa yang baru saja dia bicarakan? Noona?
“ahra noona? Tapi namanya adalah Kim Eun Ri eoomma…” sergahku, mencoba untuk tidak meyakini bahwa yeoja yang selama ini aku cintai adalah noona kandungku sendiri.
“Eun Ri? Jadi itu nama pemberian panti asuhan itu? Aahhh neomu yeppeo Ahra-a…” eomma sekarang malah memeluk eun ri noona…
“dia adalah Kim Eun ri eomma!! Bukan Cho Ah Ra!!”

***

Yeoja itu mendatangiku dengan tatapan manisnya. Aahh dia bukan seorang yeoja.. dia sekarang adalah noonaku..
“annyeong kyuhyuniiee..”
“annyeong noona…”
“kau marah padaku?” aku menggeleng pelan. Tidak noona! Aku tidak membencimu dan aku tidak marah padamu!
“aku hanya belum bisa menerima semuanya…” jawabku tanpa melihat kearahnya.
“Kyuhyunn… aku senang karena aku bisa menjadi noonamu.. yah karena selama ini aku memang sudah menganggapmu sebakai dongsangku.. dan saat aku mengetahui bahwa kau memang benar benar dongsaengku aku sangat bahagia. Bukan hanya aku bisa bertemu dengan keluargaku. Tapi aku juga bahagia saat mengetahui kau adalah dongsaeng kandungku…”
Eun ri ah… maksudku Ahra noona berbicara tanpa menatapku, dia mendongakkan kepalanya menatap langit yang sudah berganti warna menjadi biru kehitaman itu dengan tenang. Di menghebuskan nafas berat

“tapi saat kau mengungkapkan perasaanmu… aku benar benar tak tahu apa yang terjadi.. aku bahkan tidak menyangka kau jatuh hati padaku… aku.. aku benar benar tak tahu dan mengerti…”dia menggantung kata katanya.. ahhh.. sepertiya aku benar benar terlalu egois jika memaksakan kehendak hatiku sendiri
“aku mengerti noona..” kataku akhirnya. “kalau begitu kau bisa memafkanku?”
“memaafkanmu? Sejak kapan aku marah padamu?”
“Ahra noona… kau adalah noonaku.. ahra noona…” kataku cepat lalu memeluknya. Memang sulit melepas sebuah cinta.. tapi sepertinya aku akan mencoba dan berusaha.

***

One year later…

Hari ini adalah hari pernikahan Ahra noona dengan Jungsoo hyung… ahh aku benar benar bahagia noona mendapat pendamping yang benar benar baik. Ryeowook dan Eunhyuk hyung datang menghampiriku. Mereka benar benar tak berubah… selalu saja memalukan
“annyeong mr. Cho! Aku benar benar sudah rindu melihatmu…!” kata Eunhyuk hyung, yah dia pergi ke Paris untuk meneruskan perusaahaan ayahnya.
“aku juga merindukanmu kyutuku,…” sambung Ryeowook sambil mengacak acak rambutku
“merindukanku? Memang kau baru saja pergi kemana?”
“ke hatimu Cho Kyuhyun…” balasnya yang disambut tawaannya bercampur tawa si monyet
“aahhh Ahra noona benar benar cantik….” Sambung Ryeowook tiba tiba
“yahh tentu saja karena dia adalah noonaku..” balasku sambil menunjulkan evil smileku..

…..

Sepertinya Noona mengundang semua teman teman kuliahku dan kuliahnya… ck! Sepertinya acara ini bukan disebut ebagai sebuah acara pernikahan tapi acara Reuni besar besaran…

#BUK

“aahh mianhae…”
“gweanchana…” tak sengaja aku menubruk seorang yeoja, rambutnya yang sebahu dia biarkan tergerai dan hanya dihiasi sebuah pita berwarna sapphire.. dan diapasangkan dengan dress cantik berwarna senada dengan pitanya.
“ah… Cho Kyuhyun?”
“nuguya?”
“kau tak ingat padaku? Aisshhh apakah kau mulai melupakan sahabatmu sendiri? Apakah kita harus berkenalan terlebih dahulu?” yeoja cantik itu menghela nafas berat. Sahabat? Setahuku sahabatku itu hanya Ryeowook, Eunhyuk, dan eunji… apakah dia!!
“annyeong Cho Kyuhyun,,,… Bae Eunji imnida…”


_END_

Aahhh, akhirnya selesai juga.. eotthoke? Mian kalau gaje… mian kalau banyak typo… dan mianhae untuk semuanya
Oohhh Gomawo juga buat admin yang uda ngpublish gomawo juga buat readers yang uda baca…
Dimohon kritik dan sarannya… ^^

(Oneshoot) Heaven

Title : Heaven
Cast :
• Han Geng/Han Kyung
• Yoon eun Hye
• Kim Jong Woon
Rating : PG 14
Genre : lagi lagi genrenya Angst, AU
Lenght : One shoot
Author : Ryeoseob97
Point of View : Mix (author, hangeng, Yoon Eun Hye)
Back sound :
JYJ – In Heaven
Lee Ki chan - Painful hope


WARNING!!!
banyak Typo, banyak banget kekurangannya.. dan cerita agag gaje!! Don't copas!! ama buat Silent readers.. semoga cepet dapet petuah (??) deh dari yang maha kuasa xDkalo perlu ss4nya gag jadi *kejam



***
Author pov

Yeoja manis itu menatap sebuah foto dengan tatapan sayu, matanya yang sembab terlihat jelas dari wajahnya. Sebuah raut kelelahan juga terpacar dari wajahnya. Buliran bening itu meluncur dengan indahnya dari matanya membuat bawah matanya sedikit perih.

“kenapa kau harus pergi… wae!! Waeyo!!!” teriaknya frustasi. Ditatapnya foto itu. Fotonya dengan seseorang yang sangat di cintai, namja itu, namja China yang sangat dia cintai, Hangeng.
“oppa… hikkss… oppa!!!” suaranya mengema. Matanya yang sembab itu dia edarkan keseluruh sudut rumahnya. Hampir semua dinding disana terpanjang fotonya dengan Hangeng, namja yang sudah beberapa tahun belakangan ini mengisi ruang hatinya. Tak cuman itu, beberapa barang barangnya dengan hangeng pun tergeletak tak teratur.

Rambutnya yang sebahu terlihat kusut, pakaiannya bahkan sudah tak rapi. Dia melangkahkan kakinya dengan gontai menuju depan TVnya, memasukkan sebuah dvd dan memutarnya. Butiran butiran air mata itu kembali meluncur dengan derasnya.
“Hangeng oppa, bogoshipoyo~”


***

Hangeng PoV

Didepanku sekarang terlihat dia, dia yang menangis sejak hari kematianku kemarin. Aku ingin menyentuhnya namun tak bisa. Lalu kalian pasti bingung, aku memang sudah mati.. tapi entah kenapa rohku belum bisa masuk kedunia yang paling atas. Mungkin inilah takdir Tuhan.
“Eun Hye-ah.. jangan menangis..” kataku pelan, namun aku berbicara keras atau tidak itu tetap sama saja.. dia tak akan bisa mendengar suaraku

Eunhye memutar sebuah video, aku tau itu video apa.. saat itu memang kami sedang membuat sebuah video kenangan.. satu hari sebelum aku meninggal dan itu benar, itu adalah sebuah video kenangan yang pertama dan terakhir..

“Hangeng oppa, bogoshipoyo~” katanya pelan, tak bisakah kau berhenti menangis Hye Yeon-ah? Tak bisakah kau berhenti, melihatmu seperti ini membuat hatiku sakit sekali.. aku memukul mukul dadaku pelan untuk menghilangkan sedikit rasa sakitku, tapi tetap saja hatiku sangat sakit…
“eun hye-ah uljimayo…”

Mataku membulat sempurna saat melihat dia berdiri dan pergi kearah dapur lalu mengambil sebuah pisau, dadaku bergemuruh dengan cepat.. bagaimana dia bisa senekat itu
“aku akan menyusulmu oppa,… tunggu aku.. kita pasti akan bersama lagi..” katanya pelan dengan linanagan air mata
Andwae! eunHye-a kau gila! Kau benar benar!! Aku mencoba memegang tangannya namun itu sia sia saja! Ohhh Tuhan tolong aku…

“oppa….” Katanya pelan, pisau itu terjatuh kelantai begitu saja.. tangisnya pecah seketika..
“mianhae… jeongmal mianhae… aku tau aku salah, aku benar benar bodoh bila aku melakukan ini bukan? Aku benar benar gila bukan! Karena aku memang gila oppa! Aku gila karenamu. Lalu kenapa kau pergi secepat ini !! waeyo!!!” sekarang aku benar benar menjadi seorang laki laki yang tak pantas disebut laki laki, bagaimana mungkin aku tega meninggalkan seorang yeoja seperti dia.
“mianhae eunhye…”

“oppa!! Aku baru saja mendengar suaranya.. oppa dimana kau!! Hangeng oppa!!” tunggu, dia baru saja mendengar suaraku?

***

Yoon eun Hye poV

“mianhae… jeongmal mianhae… aku tau aku salah, aku benar benar bodoh bila aku melakukan ini bukan? Aku benar benar gila bukan! Karena aku memang gila oppa! Aku gila karenamu. Lalu kenapa kau pergi secepat ini !! waeyo!!!” hikss… ku benar benar tak tahu, walaupun aku mengakhiri hidupku sekarang belum tentu aku bisa bertemu dengan Hangeng..
Hikss… aku benar benar gila, oppaaaa T,T

“mianhae eunhye…” aku benar benar tak salah dengar, ini adalah suaranya… ini adalah suaranya!!!
“oppa!! Aku baru saja mendengar suaranya.. oppa dimaa kau!! Hangeng oppa!!” aku benar benar tak gila, aku dengar suara itu dengan jelas… aku tau itu bukanlah halunasiku tapi selama apa aku mencarinya aku tak bisa menemukannya disudur ruangan manapun..

| Flashback |

“jangan menangis lagi eun Hye-ah… jangan menangis…” Hangeng oppa melihatku dengan tatapan hangatnya, entah kenapa saat aku disampingnya aku tak bisa berkata apa apa, matanya yang indah itu seperti menyelimutiku dengan kehangatan. Kuanggukkan kepalaku, lalu memeluk dada bidangnya
“aku tak akan menangis bila kau ada disampingku oppa…” jawabku lirih
“hahaha… aku juga tau itu.. kalau begitu aku akan disampingmu selamanya…”
“jeongmal?” hangeng oppa menganggukkan kepalanya, entah kenapa setiap kata yang terucap dibirnya membuat aku senang dan nyaman
“yakso!”
“yakso!”

| Flashback end |

***

Hangeng Pov

“oppa oppa! Kau sudah berjanji dulu!!!” aku melihatnya tertidur, bagaimana bisa dia menangis dan mengigau saat tidur seperti itu?
“mianhae…” kata itu yang bisa aku ucapkan saat ini, Tuhan.. kenapa kau membuatku seperti ini, kenapa kau membuatku seperti ini dan membuatku melihat bagaimana tersiksanya Eun hye tanpaku, tanpa bisa menyentuh dan menghiburnya…
Aku duduk disamping tempat tidurnya, air mata yang dulu tak pernah meluncur hingga membuat wajah cantiknya itu bengkak kenapa malah sekarang turun.. kenapa harus seprti ini..

Aku rebahkan tubuhku disampingnya, memiringkan tubuhku menatapnya… seandainya aku tak mengalami kecelakaan saat itu mungkin sekarang aku sudah melamarmu dan kita menjadi sepasang suami istri… saat aku menyematkan sebuah cincin di jari manisnya.. saat aku mengecup bibirnya.. saat kami mengucapkan sebuah janji suci…
Tapi yang aku tahu sekarang, itu hanya sebuah mimpi….

***

Yoon Eun Hye PoV

Aku mengenakan sebuah dress berwarna putih selutut,.. dimana ini? Tak ada seorangpun disini! Aku hanya bisa memandang rerumputan hijau yang memanjang, semuanya benar benar aneh disini, sampai aku melihat seseorang. Dia berlari kearahku, namja itu…

“Eun Hye-ah!! Kau disini rupanya…. Aku mencarimu dimana mana..” katanya dengan sedikit ngos ngosan
“Han… hangeng oppa..” kataku, kusentuhkan kedua tanganku di pipinya… dan ini benar benar Hangeng oppa!
“hahahahah… apa maksudmu eun Hye-ah.. aku memang Han Geng, kau seperti melihat seorang hantu..”
“oppa!!” kupeluk dia, aroma khasnya benar benar, oohh jeongmal bogoshipo Hangeng oppa…
“jangan menangis eun hye-ah..” katanya sambil mengelus rambutku dengan tangannya
“aku tak akan menangis bila kau ada disampingku!!”
“tapi aku harus pergi!!”
“tapi aku tak bisa hidup tanpamu!” tegasku, dia sedikit mengambil nafas berat
“aku sudah tak bisa disini lagi, ini bukan tempatku Hye-ah.. kau harus bisa hidup tanpaku, kau harus bisa!! Kita pasti akan bertemu, tapi bukan untuk sekarang… kita pasti akan bertemu suatu saat nanti.. kau harus tau itu..”
“shireo!!” perlahan namun pasti Hangeng oppa melepaskan pelukanku, walaupun kutahan agar itu tak terlepas tapi apa daya kekuatanku tak lebih besar dari kekuatan Hangeng oppa.. dia berjalan mundur meninggalkanku dengan sebuah senyum yang menghias di wajahnya.. ingin sekali aku berlari mengejarnya tapi semua tubuhku terasa kaku, semuanya benar benar tak bisa digerakkan..

Dan saat itu pula aku menyadari, tubuh Hangeng oppa semakin lama semakin menghilang..
“Andwae!! Han oppa jangan tinggalkan aku!! Oppa!! Andwae!! Andwaeeeeeee!!!!”

***

“Annddwwwaeeeee!!.. hosh hoshh hosshh..” aku baru menyadari ini semua mimpi, tapi semua itu seperti kenyataan. Keringatku menetes. Kenapa semua itu seperti kenyataan? Saat aku memegangnya.. saat aku berbicara padanya.. dan setiap detik itu! Itu benar benar tak seperti mimpi!!
“Arrgghhhhh!!!” teriakku frustasi.

Kulangkahkan kakiku, manic mataku melihat sebuah buku yang benar benar tak asing olehku.. buku itu.. kubuka perlahan sampu depannya… sudut bibirku melengkung ke atas. Buku ini, album fotoku bersama dengan Hangeng oppa..

***

Author POV

Yeoja manis itu masih menangis… walaupun begitu dia juga tersenyum saat melihat album fotonya dengan seseorang yang bahkan dia tak sadari juga sedang duduk disampignya. Hangeng mencoba mengelap setiap tetes air mata yang mengalir dari sudut mata eun Hye tapi itu sama saja karena tangannya tidak akan bisa menyentuhnya
“Saat itu kita benar benar bahagia kan oppa? Aku masih ingat betul saat aku mengerjaimu pada hari ulang tahunmu.. aku sangat suka wajahmu yang sedang marah padaku oppa… aku sangat merindukanmu,,,..” eun hye berkaata dengan lirih, tangannya yang lentik dia tempelkan pada setiap fotonya bersama hangeng

“kau tak hanya seoarang kekasih bagiku oppa, tapi kau adalah orang tuaku. Bukankah kau tahu sejak kecil aku tak merasakan kasih sayang kedua orang tuaku.. dan saat kau datang, aku baru merasakan kasih sayang.. aku benar benar kesepian sekarang apa kau tahu..?”

Hangeng menatap eun Hye dengan tatapan sayu, dia memang tahu kedua orang tua Eunhye tidak memperhatikan eunhye karena sibuk dengan pekerjaannya tapi dia benar benar tak menyangka kehadirannya benar benar berarti bagi eun hye..

“eun hye-ah… bisakah kau tak menangis… majulah kedepan hye-ah!!”
“aku benar benar tak bisa hidup tanpamu oppa, aku benar benar tak sanggup..” eun hye terus berkata.. hingga bunyi bel apartemennya berbunyi. Sedikit mengelap air matanya lalu berjalan dan membukakan pintu.

Dahinya mengerut saat mengetahi siapa yang ada dibalik pintu itu..
“Yesung?”
“apakah aku mengganggu?” Yeoja manis itu hanya menggeleng pelan, dia mempersilahkan Yesung untuk masuk kedalam. Kim Jong woon atau biasa disebut yesung, Namja itu adalah teman Kuliahnya bersama Hangeng.. atau bisa dibilang mereka bertiga (Yesung, Hangeng, eunhye) adalah sahabat dekat mengingat Hangeng dan Yesung satu apartemen.

“anniyo.. ada yag ingin kau tanyakan?”
“ahh itu, aku hanya ingin memberikan ini untukmu… petugas penyelidik menemukan ini saat kecelakaan. Mereka bilang ini ditemukan disamping badan Hangeng..” Yesung memberikan sebuah kotak berwarna merah itu pada Eun hye…
“dan sebenarnya… satu hari sebelumnya Hangeng berbicara padaku kalau….” Yesung menarik nafas berat. Dia sebenarnya juga menyimpan rasa pada Eun hye.. tapi semua rasa itu dia pendam, dia tahu bahwa eun Hye dan Hangeng saling mencintai..
“dia ingin melamarmu Yoon eun Hye..” katanya lirih, Eun Hye menatap kotak itu degan tatapan kosong,
“jadi dia meninggal karena saat itu dia ingin melamarku? Jadi karena itu? Dan karena itu pula sekarang dia telah pergi?” eun hye menggigit bibir bawahnya. Dadanya sakit.
“Jadi semua ini gara gara aku..”
“tidak eun hye-ah..”
“ini semua salahku!!”
“aaaarrggghhhhhhhhhhh ini semua salahku!!!”
Eun Hye berteriak, air matanya itu mengalir lagi. Sekarang hatinya benar benar sangat sakit. Hangeng, namja itu meninggal karena dirinya! Namja itu meinggal karena dirinya! Lalu semuanya telah terjadi… jadi siapa yang patut disalahkan? Eun hye?
Eun hye berlari keluar meninggalkan apartemennya, meghiraukan teriakan Yesung yang terus memanggilnya. Pikirannya benar benar kosong. Dia ingat seminggu yang lalu memang dia meminta Hangeng untuk cepat melamarnya… dia benar benar ingat itu benar benar kesalahannya

| Flashback |

“kapan kau akan melamarku oppa?”
“kau ingin secepatnya aku melamarmu?”
“ne”
“aku sangat ingin melihatmu mengucapkan janji suci itu oppa..” kataku sambil menatap matanya yang juga sedang menatapku
“hahhahah, tenang saja Hye-ah, kau tak usah menunggu lama lagi… karena kau meminta secepatya jadi kurang dri seminggu aku pasti akan datang kerumahmu sambil membawa sebuah kotak merah itu” Hangeng oppa tertawa kecil, lalu mengacak acak rambutku
“aku akan menunggumu oppa…”
“kalau begitu tunggu aku…”

| Flashback end |

Kuhempaskan pantatku ditempat duduk taman, semuanya benar benar jelas sekarang… andai saat itu dia tak usah merengek untuk memita itu pada Hangeng… andai saja dia tidak melakukan it…

***

Hangeng PoV

“Jadi semua ini gara gara aku..”
“tidak eun hye-ah..”
“ini semua salahku!!”
“aaaarrggghhhhhhhhhhh ini semua salahku!!!”
Eun Hye berteriak lalu pergi keluar! Tidak dia tidak bersalah! Dia tidak bersalah… aku mencoba lari mengejarnya. Dia duduk dikursi taman dekat apartemen..

“itu bukan salahmu hye-ah..” kataku lirih.. aku juga duduk disampingnya… tapi tiba tiba dia berdiri lalu berjalan. Ku ikuti dia. Tatapannya benar benar kosong.. kenapa kau menjadi seperti ini Hye-ah, kau harus bisa hidup tanpaku, kau harus kuat Yoon eun Hye!
Tanpa eun Hye sadari ada sebuah mobil yang melintas.. dan saat itu eun hye sedang ingin menyabrang, dan kalian tahu? Dia benar benar tak sadar..!!
“Eun Hye!! Awas!! Eun hye!!” aku mencoba berteriak kearahnya.. tapi tentu saja itu sia sia saja.. dia benar benar tak bisa mendengar suaraku!
Yatuhan untuk sekali ini saja buatah hidupku benar benar berguna bagi yeoja yang sangat aku cintai ini,,.. dan sedetik kemudian aku tak tahu apa yang terjadi. Saat mobil itu sudah dekat dengan Eun Hye aku bisa menarik tangannya dan menyelamatkannya…

| Flashback |

Kuhidupkan motorku dengan perasan gembira, hari ini aku akan melamarnya.. melamar seseorang yang sangat aku cintai. Yoon eun Hye, tunggulah aku disana.
“Hangeng semoga kau berhasil!” yesung berteriak menyemangatiku
“ne, doakan semoga kejutan ini berjalan sukses!!”
“hahahahha tenang saja eun hyemu itu pasti tidak akan menolakmu!!”
“hahhahahhaha” tawaku mengelegar. “oke… sepertinya aku harus berangkat… sampai nanti!!”


….

Entah kenapa perasaanku benar benar tak nyaman hari ini, baru setengah perjalanan saja sudah membuat jantungku berdetak lebih kencang. Aku pikir ini hanya perasaanku karena aku gugup. Tapi itu bukanlah yang terjadi! Ini berbeda!
Aku terdiam sesaat, sekarang aku mengerti.. tak jauh dariku melaju sebuah truk yang berjalan cepat kearahku, dan yang aku tahu berikutnya adalah truk itu menghempasku dan motorku hingga beberapa meter jauhnya… tubuhku terpental jatuh di atas kerasnya aspal
“aucchh!” rintihku pelan, semuanya benar benar terjadi dengan cepat…
“tunggu dimana kotaknya!” aku baru menyadari bahwa kotak cincin itu sudah tak berada pada jaketku.. kuedarkan pandangan sebatas yang aku bisa. Hingga aku melihat kotak merah itu ada di samping kananku… tapi sesulit apa aku mencoba aku tak bisa menggapainya.. hingga semuanya menjadi ringan dan gelap..

| flashback end |

Semua kejadian itu berputar kembali diotakku, perasaan ini sama seperti saat itu.. saat aku akan meninggal.. jadi apakah ini akhirnya aku akan pergi.

Author PoV

Eun Hye membuka matanya pelan, dan matanya yang indah kini membentuk bulatan dengan sempurna. Bagaimana bisa dia melihat Hangeng dan namja itu sekarang benar benar ada dihadapannya
“hangeng oppa..? kau hangeng oppa?”
“saranghae Yoon eun hye” kaliamat terakhir itu akhirnya bisa dia ucapkan, lalu dengan perlahan dia memejamkan mata dan menghembuskan nafasnya tepat diwajah Eun Hye..
“o..oppa…” perlahan wanita cantik itu menutup matanya.. pelan tapi pasti..
“selamat tinggal eun hye-ah… jeongmal saranghae…”

***

Eun Hye membuka matanya, dia edarkan pandangannya. Ini kamarnya! Lalu siapa yang mengantarnya sampai sini! Dan tunggu! Dimana Hangeng! Yeoja itu bangun dari tidurnya. Tapi tiba tiba pintu kamarnya terbuka dan munculah seorang namja tampan
“kau mau kemana Hye-ah!”
“aku mau menemui Hangeng!”
“kau harus sadar Hangeng itu sudah meninggal! Dia sudah meninggal!!”
“Yesung! Sebenarnya ada apa denganmu!! Dia itu sahabatmu!”
“seharusnya kau sadar! Hangeng tidak akan tenang bila kau seperti ini!! Bukankah kau ingin membuatnya bahagia! Lalu cobalah untuk mengikhlaskannya!!” Yesung berteriak, eun hye menundukan kepalanya lalu menjatuhkan badanya di lantai..
“kau benar…”
“saranghae eun Hye-ah” kata kata itu keluar dengan sendirinya dari mulut Yesung, dia menatap dengan pasti yeoja yang dihadapannya ini..
“aku tak menyuruhmu melupakan Hangeng, tapi aku meemintamu untuk mencoba melihatku….”

Di sisi lain Hangeng menatap keduanya dengan senyum manisnya, sekarang adalah waktunya dia pergi… pergi untuk selama lamanya
“semoga kau bisa bahagia dengan yesung, Hye-ah”

END


karena aku bingung yang mau aku tag siapa aja, jadi yang kena tag dan gag suka bolehh di hapuss kok.. Tapi tinggalin jejak dulu yah *maunya

yang sengaja, gag sengaja, atau cuman lewat di note ini tinggalin jejak.. *harus wajib #meksa.. pokoknya kalo gag bakal aku bilangin nae harabeoji, Cha Seung Won *Dok go Jin
hahahaha

karena ini FF terakhirku sebelum ujian, UN tepatnya doainnya moga besok UNnya lancar dan aku bisa nulis FF lagi. tak lupa minta doanya moga konser bigbang Alive diundur :p sampai aku bisa leat #maunya *nyesek leat jakarta masuk listT.T
Sekalian aku minta maaf kalo selama ini aku banyak salah :'(


Dimohon kritik dan sarannyyaaaa ~~
Gomawo ^^

helloimiga :D

(Series) The Forest of Vampire Chapter 1

The Forest of Vampire Chapter 1




A/N : ini FF terinspirasi sama sebuah novel yang judulnya hampir sama juga sama judul FF ini.. heheheh.. judulnya ‘The Forest of hand and teeth’ karya Carrie Ryan. tapi dari segi isi beda banget.. wkwkwk ^^v
FF pertama setelah UN yang aku buat :D dan FF pertama juga yang genrenya beda banget ama FFku yang laen.. :D
Seperti biasa dibutuhkan kritik dan saran \(^0^)/ Oh ya yang gak suka sama castnya mian banget.. T_T lagi demen banget sama Jiyeon #efekDH2

Title       : The Forest of Vampire Chapter 1
Genre   : Mystery (??), Family, Romance (dikit :p), AU
Length  : Series
Rate       : PG14
Main Cast            :
  • Cho Kyuhyun (Super Junior)
  • Park Ji Yeon (T-ara)
Support Cast      :
  • Kim Hye Rin (OC)
  • Lee Gikwang (Beast)
  • Jung Eun Ji (A-pink)
  • Ahn Jaehyo (Block-B) --->Kim Jaehyo
  • Lee Sung Min (Super Junior)
  • Super Junior and other
Point of view     : Mix(Author, Park ji yeon)
Author                  : helloimiga
Back sound         :
Mblaq – It’s War
Lee Ki Chan – Painful hope

WARNING!! GAJE DAN BANYAK TYPO!!

…..

/”lebih baik aku mati dari pada aku harus membunuhmu”/

.=.=. The Forest of Vampire Chapter 1.=.=.

Jiyeon PoV
Sering aku membayangkan bagaimana ibu bercerita tentang masa sebelum sekarang, disaat banyak benda yang disebut ‘mobil’ berlalu lalang dijalan yang ramai. Dimana keadaan tidak seperti sekarang. Dimana di Dunia tanpa mahluk mengerikan itu.. dunia tanpa para Vampire…
Ibu Sering berdoa sambil menatap Hutan, berharap menemukan seseorang yang dia cari… belahan jiwanya. Ayahku. Aku bahkan sudah menganggap ayah telah meninggal, tapi berbeda dengan ibuku..walau Ayah telah pergi sekitar satu tahun yang lalu dia masih saja menunggu Ayahku di depan pagar berharap suaminya suatu saat akan datang. Berharap bertemu dengan ayahku yang sudah tidak lagi manusia.

Aku tidak tinggal disebuah desa yang tentram dan aman, kami disini tidak hidup dengan damai—walau sekilas terlihat seperti itu. Kami disini hanya untuk mempertahankan jenis kami. Bahkan terkadang menikah itu bukan karena dasar cinta, tapi kita menikah karena sebuah komitmen…
Sering juga kupandangi pagar batas yang dibuat oleh Pengawas desa untuk mencegah para Vampire masuk dengan mudah kedesa –walau sama saja pada akhirnya, mereka tetap masih bisa masuk ke desa. Dan sering beberapa kali aku bertanya pada diriku sendiri. Apakah bila pagar ini tidak ada, Manusia sudah tidak ada di bumi ini?

Dihari yang cerah itu, saat aku sedang mencuci di Sungai. Ibu aku tinggalkan di Rumah, walau aku benar benar takut Ibu akan dekat dekat dengan pagar untuk mencari ayah. Sedangkan oppa kandungku Park jung soo.. karena dia mendaftarkan menjadi Pengawas, sekarang dia sedang melakukan sebuah Patroli.
Sungmin.. teman sepermainkanku itu datang padaku. Wajahnya yang memang imut itu terlihat lebih imut karena senyumnya mengembang dengan lebarnya. Dia menghampiriku yang sedang mencuci di sungai yang memang dangkal itu.
                “halo…” sapanya, aku hanya bisa menganggukkan kepalaku. Dia ikut menceburkan dirinya kesungai lalu datang kearahku
                “bagaimana kabar ibumu?”
                “dia baik baik saja…”
                “lalu Jung soo hyung?” Tanyanya kemudian
                “aku tidak tahu, tapi dia sekarang sedang melakukan patroli…” dia mengangguk anggukkan kepalanya. Lalu menatapku dalam

                “Jiyeon…”
                “nde?” Sungmin menggenggam tanganku kuat di bawah air,.. aku tahu ini akan terjadi karena aku tahu ini sejak lama.
                “maukah kau datang bersamaku di Pesta Panen musim gugur depan?” tanyanya sedikit gugup. Aku mendesah pelan. Pesta panen pada musim gugur adalah masa dimana para pria dan wanita mengikat janji pernikahan. Yang akan dilanjutkan dengan perayaan di akhir musim semi, dimana wanita dan pria akan melangsungkan pernikahan yang telah mereka janjikan.
                “errr…” jawabku sedikit gugup. Kalau boleh jujur, Sungmin memang tampan. Tapi entah kenapa aku lebih menyukai dongsaengnya, Lee Gikwang. Seperti bisa membaca pikiranku Sungmin menghela nafas berat
                “Gikwang sudah mengajak Jung eun Ji..” Eunji? bagaimana bisa aku percaya dengan semua ini? beberapa bulan terakhir ini aku mencoba mendekati Gikwang, dan ternyata Gikwang lebih memilih sahabatku sendiri? Dia lebih memilih eunji?

                “lalu kau mau ikut denganku?” Sungmin mengerutkan kedua alisnya, tangannya masih menggenggam tangan tanganku yang ujungnya sudah hampir mengkerut karena kedinginan
                “aku aku…” sebelum aku menjawab pertanyaannya, samar samar aku mendegar sebuah suara sirine dari arah desa. Aku ingin berlari kesana karena hanya satu yang ada dipikiranku! IBU!!

                “mau kemana kau? Bukankah seharusnya kita mencari tempat yang jauh dari sana?” teriak Sungmin. Tapi aku tak mempedulikannya. Ku hempaskan tangannya lalu berlari sekuat tenagaku ke desa.
Suara Sirine itu, pikiranku benar benar pusing ada perasaan takut yang merayap dalam hatiku. Bila sirine berbunyi itu pertanda pagar pembantas telah rusak dan para Vampire jenis tertentu akan masuk kedesa, lalu vampire jenis apa yang bisa mencari mangsanya pada siang hari?

Setelah sampai sana, aku lihat para penduduk sudah mulai masuk ruang bawah tanah, satu satunya tempat aman saat terjadi pemberontakan seperti ini. Pintu gudang sudah mulai ditutup,.. tapi sebelum aku menuju rumah untuk mencari ibu. Bunyi Sirine itu telah berhenti. Kenapa hanya sebentar? Pikiranku terhenti saat melihat para biarawati desa dan para pengawas menyeret seseorang menuju Katedral.

“IBU!!” pekikku kemudian. Aku berlari kearahnya menuju katedral.
                “apa yang terjadi dengan ibuku?” tanyaku pada Seung hyun –salah satu pengawas sekaligus tetanggaku itu.
                “jiyeon!! Ibumu… dia terlalu dekat dengan pagar.. dan sepertinya …” kata katanya terputus, menggantung dengan ganjal. Aku melihat ibu yang sedang dikerubungi para biarawati desa. Seonggok penyesalan ada dibenakku, seandainya saja aku tidak berlama lama dengan Sungmin di Sungai, seandainya dia tak usah mengajakku ke Pesta panen… tapi yang aku tahu itu hanya seandainya saja.



                “kami sudah tak bisa berbuat apa apa lagi” Seorang suster menghampiriku, yang baru aku ingat namanya suster kim, dia menepuk bahuku pelan. Dan yang aku tahu dia adalah suster kepala di sini.
                “aku pikir kau harus tinggal di Biara sampai kakakmu Jung Soo kembali..”
                “apakah ibuku telah pergi?” suster kim meangguk pasti. Jantungku bergemuruh cepat. Ibu tak bisa pergi secepat ini.
                “dia sedang dimakamkan..” secepatnya kularikan kakiku menuju Pemakaman. Kulihat Tubuh ibuku sedang dimasukkan kedalam liang lahat oleh para pengawas. Bayangan bayangan masa lalu tentang Ibu berkelebat begitu saja dalam memoriku. Saat dia mengelus elus rambutku saat ingin tidur. Menyanyikan sebuah nyanyian nina bobo padaku. Membuatku benar benar sangat menyesal sekarang. Ibu… maafkan aku.



Jung Soo oppa—kakak kandungku, dia menatapku lama saat kami bertemu di depan pintu. Sedangkan aku hanya bisa tertunduk menahan air mata yang akan keluar dari mataku
                “kenapa kau meninggalkannya?”  Suara tegasnya mendengung ketelingaku.
                “aku tidak meninggalkannya.. aku hanya sedang mencuci di Sungai..”
                “tetap saja kau meninggalkannya Park jiyeon!!” teriaknya dihadapanku. Aku hanya bisa mengigit bawah bibirku. Mencoba menahan air mata yang akan mengalir dari sudut mataku.

                “Jadilah biarawati..”
                “nde?”
                “tak akan ada orang yang mau menjadikanmu istri..”
                “tapi Sungmin? Dia mengajakku ke Pesta panen ..”
                “Sungmin tidak mengjakmu Jiyeon-a” Sungmin tidak mengajakku? Apakah dia tak memberi tahu Jung Soo oppa? Tangan Jung soo oppa mencengkram bahuku kuat. Membuatku yang ingin memeluknya malah terdorong kebelakang. Persahabatan antara kakak dan adik yang kita jalani selama ini. persahabataan di antara kami yang seminggu lalu masih baik baik saja kini sudah tak terlihat lagi.

                “jadilah biarawati Jiyeon-a, mungkin itu yang terbaik untukkmu..” katanya sebelum menutup pintunya dengan kasar.
                “Jung… jung soo oppa..” kataku lirih



Aku berjalan melewati ladang, sebenarnya ladang ini bukan milik desa kami.. tapi menurut para birawati kami perlu bercocok tanam. Jadi mereka mengusulkan untuk memperluas wilayah desa kami –walau saat itu kami harus berhadapan dengan beberapa Vampire dan itu membuat beberapa pengawas mati –termasuk ayahku yang malah memutuskan untuk menjadi Vampire.

Sebuah menara pengawas berdiri kokoh dihadapanku, dulu mereka membuatnya untuk melihat perkembangan beberapa Vampire. Tapi untuk sekarang mereka sudah tidak menggunakan menara ini lagi.

Desa terlihat begitu kecil dari sini. Desa yang menurut para biarawati adalah desa terakhir di dunia ini—setelah masa pemberontakan Vampire. Mereka (para Biarawati) selalu dianggap benar oleh para penduduk desa dan lainnya. Bahkan Para petinggi desapun selalu menurut kepada mereka.



                “jadi apa keputusanmu?”
                “kata Jung Soo oppa inilah yang terbaik..” Suster Kim mengangguk setuju dia menepuk nepuk pundakku lalu mengajakku kesuatu tempat di Katedral ini.

                “kau adalah seorang yang terpilih… bahkan Tuhan sudah menggariskan itu sejak kau belum lahir…” kata Suster Kim
                “nde? Aku tak mengerti..” kataku sambil terus menatap lurus lorong lorong katedral yang belum pernah aku lewati.

                “disaat umurmu 20 tahun besok… kau adalah kunci dari dunia…” dia (Suster Kim) menggantung ceritanya tepat saat kami sudah sampai pada sebuah  pintu. Dengan beberapa tulisan dengan huruf huruf yang tak bisa aku baca…
                “ruangan apa ini?” kataku saat suster Kim sedang mengambil kunci pada Jubah hitamnya dan memasukkan pada lubang pintu. Dia tak mengindahkan satu kalimatpun yang aku lontarkan. Hingga dia membuka pintu ruangan itu.

                “para nenek moyang kita telah memperjuangkan hidup mereka untuk tetap menjaga jenis kita beberapa tahun yang lalu itu, lama dan sulit…….” Suster Kim mulai bercerita tentang kehidupan saat nenek moyang dulu, saat mereka sedang melawan pemberontakan para Vampire. Aku mendesah pelan, merasa bosan… cerita itu memang selalu aku dengarkan saat kami –para anak didesa kami memasuki bangku bangku sekolah.

                “…....dan apakah kau tidak merasakannya sekarang? Para vampire sudah mulai memperkuat diri untuk menyerang. Bahkan untuk saat ini, Raja Vampire akan bangkit kembali dari tidurnya…” katanya lirih namun masih dapat aku dengar.
                “Raa…raja Vampire?”
                “.. semuanya sudah diramalkan sejak dulu, telah digariskan dari leluhur kepada kita. Dan seperti penyakit pasti ada obatnya.. Raja Vampirepun punya musuh yang juga bisa mengalahkannya..”   Suster Kim menatapku lama. Lalu menyunggingkan senyumnya kearahku.

                “kaulah kuncinya Park jiyeon… kau yang bisa menyelamatkan kita semua..”
                “aa…akku?”




Author PoV

                “Kau sudah kembali rajaku?”
                “tentu saja…aku merasa bosan jika harus tidur terus” seorang namja berpawaan tinggi itu menatap seseorang yang memanggilnya ‘raja’ itu.
                “haha, kau bisa saja rajaku. Lalu apakah kau telah menyiapkan semuanya?”
                “tentu saja rajaku, dan sepertinya ‘Dia’ sudah mengetahui semuanya…”
                “benarkah… hahhahahahaha sepertinya para biarawati telah bekerja keras akhir akhir ini”

Namja yang dipanggil Raja itu menatap pohon pohon melalui jendela ‘kerajaannya’ menatap sebuah pagar yang berdiri kokoh jauh dihadapannya itu. Senyum sinis muncul dari wajahnya yang tampan.

                “aku pikir waktunya sebentar lagi akan tiba…”


….

Jiyeon PoV

Kutatap Suster Kim dengan tak percaya. Jadi selama ini alasan kenapa aku selalu diperlakukan berbeda oleh mereka dari pada anak anak desa lainnya, karena sebuah alasan seperti ini! bahkan aku yang seorang gadis harus mengikuti pelajaran memanah dan beladiri! Huh…
                “lalu.. kalau aku tak mau melakukan apa yang kalian minta?”
                “kita semua akan mati” kutatap suster Kim tajam. Apakah mereka tak pernah merasakan bagaimana tersiksanya hidupku kali ini? bagaimana perasaanku saat tak ada satu temanpun yang mau bermain padaku –kecuali beberapa orang yang memang sudah dekat denganku.

                “aku tahu apa yang kau rasakan. Dan apakah kau pernah merasakan saat umurmu 6 tahun dan saat itu pula kau kehilangan semua anggota keluargamu? Dan saat itu pula kau harus berlatih menjadi seorang Biarawati? Karena kau tahu tak akan ada satu orangpun yang mau menikahimu..Dan disaat umurmu saat itu pula kau harus melihat beberapa orang yang kau cintai mati dihadapanmu” Suster Kim berkata kepadaku tanpa jeda. Matanya mulai memerah. Apakah dia ingin menangis?

                “Suster Kim…”
                “tenang saja, aku baik baik saja. dan untuk sekali lagi Park Jiyeon, semua keputusan berada di tanganmu bukan kita, para Biarawati…”



Semua keadaan ini membuatku benar benar pusing, aku adalah kunci dari segalanya? Hahahhahaha apakah ini adalah sebuah lelucon?
                “Jiyeon-a!!” kutolehkan kepalaku menuju asal suara. Jung Eunji, dia berlari kearahku dengan senyum manisnya itu, melihatnya seperti itu mengigatkanku tentang Gikwang. Seperti apa yang Sungmin katakan kalau Gikwang mengajaknya ke Pesta Panen.. aku cemburu? Tentu saja.
                “eunji!!”
                “aku turut berduka atas ibumu jiyeon-a..” dia memelukku, walaupun sekarang sedang musim gugur, aku masih dapat mencium harum bunga matahari musim semi ditubuhnya.
                “terimakasih…” kataku kemudian. Kami diam sesat, dia masih memelukku dalam. Mungkin disaat aku tidak dapat kasih sayang seorang ‘oppa’ aku dapat mendapatkannya walau itu dari Sahabatku.
                “kau harus kuat jiyeon-a! aku akan selalu ada disampingmu..” katanya lagi, apakah aku seseorang sahabat yang jahat? Bagaimana aku bisa berpikiran kalau aku dapat mendapatkan Gikwang darinya.



                “Pagi Jiyeon….” Suster kim masuk kekamarku –selama ada di Katedral. Dia menyunggingkan senyumnya lalu menyerahkan sarapan pagi untukku. Musim dingin kali ini sepertinya benar benar dingin. Membuatku malas untuk beranjak dari kasur. Musim dingin? Huh, pesta Panen memang sudah berlalu seminggu yang lalu. Dan sungmin tidak menjemputku, kalau begitu dia memang tidak mengharapkanku bukan? Dan aku harus menahan sesakku saat melihat Eunji dan gikwang berada di perayaan tersebut..
                “pagi ini kau harus membantuku, ada seseorang yang harus kau rawat…” katanya. Para biarawati desa memang tak hanya mengurusi Biara, katedral, atau bahkan kegiatan pemerintahan. Mereka juga merawat orang orang yang sakit. Aku mengangguk pelan, setelah dia mendapatkan jawaban dariku. Dia langsung melenggang pergi.

….

                “suster Kim, aku sudah membawa air yang kau pesan…” kataku sambil membuka pintu. Mataku membulat dengan sempurna saat melihat seseorang yang dirawat Suster Kim.
                “Lee Gikwang?” pekikku dalam hati.
                “apa yang terjadi dengannya Suster?”
                “kau hanya perlu diam saja Jiyeon…” Kata suster kim padaku.. gikwang yang terlihat lebih pucat dari biasanya itu menggerang pelan. Meringis kesakitan, ada apa dengannya?

                “aahh Jiyeon, jagalah Gikwang sebentar.. ada sesuatu yang harus aku lakukan..” suster Kim pergi, menutup pintunya pelan meninggalkanku dengan gikwang. aku duduk di kursi pinggir ruangan. Melihatnya dari dekat membuatku tak bisa mengontrol detak jantungku.
                “apakah kau ada disana jiyeon?”
                “ne, waeyo?”
                “dapatkah kau memberiku segelas air?”  dengan sigap aku mengambilkannya segelas air, menyodorkannya tepat depan bibirnya
                “minumlah…”
                “gomawo…”
                “errr… apakah kau tak penasaran apa yang terjadi padaku?” gikwang bertanya padaku. Membuatku mengerutkan kedua alisku menjadi satu.
                “tadi malam saat aku berjalan di ladang dekat bukit, aku diserang seorang vampire…” katanya tanpa menunggu persetujuan dariku
                “nde? Lalu kenapa tak ada bunyi sirine?” dia menggeleng pelan, jadi dia baru saja diserang Vampire? Lalu kenapa para biarawati membawanya kesini? Apakah Gikwang tidak menular? Atau…

                “biarawati bilang aku baik baik saja. mereka tidak menggigitku karena aku berlari sekuat tenangaku, hanya beberapa luka pada tanganku karena aku jatuh saat berlari…”
                “syukurlah Gikwangie… ku harap kau cepat sembuh..” kataku cepat, aku tak ingin berada lama lama didekatnya, tidak ingin membuat seseorang yang melihatnya menjadi salah paham. Bagaimana juga ia sudah terikat dengan eunji.
                “jiyeon… mianhae…” katanya kemudian..
                “Mian? Mian untuk apa?”
                “aku tahu kalau kau…”

                “sudahlah Gikwang aku sudah mencoba untuk melupakannya.” Aku memaksakan senyumku mengembang, walau itu terlihat benar benar aneh. Melupakan Gikwang? seseorang yang sejak kecil aku suka. Aku melihatnya yang sedang melihatku sayu. Oh tuhan, bantulah diriku untuk cepat cepat pergi darinya.

                “Gikwang!!” pintu kamar terbuka dan menampakkan wajah Eunji disana. Dibelakangnya ada kakak gikwang yang tak lain tak bukan adalah sungmin. Aku mendesah pelan, malas untuk melihat wajahnya.
                “eun…Ji..” kata Gikwang sedikit menggerang. mataku memanas, melihat eunji yang langsung memeluk gikwang seperti itu. Jiyeon-a kau harus kuat.

                “Ah, sepertinya gikwang sudah ada yang menemani. Kalau begitu, aku pergi dulu.” Kataku kemudian. Eunji dan Gikwang mengangguk pasti. Kulangkahkan kakiku keluar dari tempat itu. Menundukkan kepalaku saat melewati sungmin yang berdiri di depan Pintu
                “mianhae…” katanya lirih. Kenapa banyak orang yang mengatakan ‘mian’ padaku? Apakah aku begitu sangat dikasihani?



Bukit dekat ladang, itulah tempat tujuanku. Menangis sepuasnya hingga mata memerah. Menahan sesak didada itu membuatku tak bisa bernafas dengan leluasa. Lariku terhenti saat melihat seseorang sudah berada di menara di Bukit itu. Karena dia berdiri membelakangiku aku tidak bisa melihat wajahnya. Sebaiknya aku pegi saja.
                “kenapa kau harus pergi..” orang itu membalikkan tubuhnya. Menatapku lama. Dan baru saat itu ku sadari matanya berwarna merah! Dan saat dia tersenyum, aku tau berlari menuju bukit untuk saat ini adalah kesalahan terbesar yang aku buat. Karena kalian tahu siapa yang ada di depanku saat ini? Dia adalah Vampire!!

TBC

*preview next part >>

                “Yaaa kenapa kau pergi!! Yaaaa!! Kau harus ingat namaku!! namaku cho kyuhyun, kau harus mengingatnya…. arraseo!!”
                “Aku tidak akan menyakitimu… kita akan menjadi teman”
                “sebelumnya… Jiyeon-ah pernahkah kau mencintai seseorang?”            
                “Jaehyo kau kah itu? Apakah kau tak mengingatku?”


Ahhhh, akhirnya selesai juga.!! karena ni FF pertamaku yang genrenya beda bgt. Mohon maklum  aja ya kalau agag gaje.. :D
Pokoknya komentar sangat amat aku butuhkan :D
Hehe ^^ dan sedikit promosi :p follow twitter saya juga ‘@helloimiga’ wkwkwk
Dan untuk Kyuhyunnya bakal keluar next part. Ditunggu aja pokoknya ^^

Gamsahamnida^^
@helloimiga \(^_^)/

Selasa, 24 April 2012

First Love , second marriage (Part 1 ) - YOONHAE


First Love , second marriage (Part 1 )

Author : Anisa
Genre : Romantic , Family
Rating : 16+
Cast :
Lee Donghae
Im Yoona
Henry Lau
Choi Siwon
Cho Kyuhyun
Type : chapter

(SEekali lagi FF ini bukan FF plagiat ! FF Ori ! AUTHOR BENCI SEGALA BENTUK PLAGIAT,  FF ini pernah di publish di facebook superjunior fanfiction )

First Love , second marriage adalah ff yang author sengaja bikin buat semua orang esp pyros . Sebelumnya author selalu bikin ff yang genrenya romance-comedy, tapi khusus YoonHae author coba buat serius dikit ;p YoonHae is realer than real and still number one ^^

Sekali tolong tinggalkan jejak dengan memberikan komentar. Komentar kalian adalah perbaikan untuk author di karya-karya selanjutnya >_<

Typo kemungkinan ada ^^

Backsound : Baby don’t cry by EXO




HENRY POV
Aku melihatnya tertawa. Ya aku sangat bahagia. Hanya melihatnya tertawa saja sudah membuat hatiku sangat bahagia ;D Aku sangat menyayanginya, mencintainya dan akan selalu melindunginya. Dia adalah yeoja yang paling berharga untukku saat ini.

“Dongsaeng, kenapa kau bengong disitu? Kemarilah ikut berfoto bersamaku” teriaknya mengajakku.

“Aniii~ Nuna sajalah yang ikut berfoto. Aku melihat saja dari sini ,lagipula aku sedang dalam keadaan tidak tampan” teriakku berbohong.

“Aish, baiklah kalau begitu” jawabnya.

Ne, dia bukan seorang yeoja chingu untukku. Dia adalah Nunaku. Nunaku yang amat sangat aku cintai. Dialah seseorang yang tangguh dan sangat mempengaruhi hidupku sampai sekarang. Sejak  umurnya 10 tahun dia sudah merawatku.Hal yang sangat sulit dilakukan seorang anak berusia 10 tahun. Hal ini dikarenakan kedua orangtuaku yang meninggal sewaktu aku berumur 1 tahun.

Karena kami adalah keluarga yang miskin. Akhirnya kami berdua masuk ke Panti asuhan di Seoul. Nuna menggantikan seorang figur orangtua yang mendidikku disamping ibu panti yang ada. Aku mendapatkan cukup kasih sayang darinya dan itulah yang membuat dirinya sangat berharga untukku, karena tanpa dia aku akan sebatang kara, dan yang paling penting aku akan merasa kehilangan hal terpenting dihidupku.

                “Dongsaeng, kenapa sejak tadi kamu hanya melamun? Aish jangan-jangan kau sekarang sudah mempunyai yeoja chingu ya?” katanya menggodaku.

                “Hah? An-aniio aku tidak punya nunaa” kataku membantah.

                “Gwaenchana, jika kau mempunyai seorang yeoja chingu itu akan lebih baik untukmu” katanya serius.

                “Aish Nunaaa, kenapa kau selalu berkata seperti tu. Aku hanya dengan nuna saja sudah sangat baik sekarang, lagipula aku masih 17 tahun. Apa nuna mulai bosan melihatku setiap hari ?” tanyaku padanya.

                “M-mwo? Hahahaha kau marah ? Yaampun mukamu jadi sangat lucu jika kau marah seperti ini” katanya mencubit kedua pipiku.

                “Apoooo” teriakku.
HENRY POV END


AUTHOR POV
                Yoona adalah seorang dokter di rumah sakit di daerah Seoul bagian selatan. Ia adalah dokter khusus  anak-anak. Ia memutuskan menjadi dokter , setelah ia belajar dari pengalaman masalalunya yang silam.

                “Siang dokter” kata seorang pasien sewaktu YoonA berjalan di lorong Rumah Sakit.

                “Ne , siang” kata Yoona membalasnya dengan ramah dan dengan senyuman yang sangat menyejukkan sama seperti biasanya.

                Setiap Pagi sampai siang Yoona bertugas di rumah sakit , sedangkan siangnya ia mempunyai sebuah yayasan yang ia kelola bersama dokter-dokter lainnya.

                “Suster, apakah diluar masih ada pasien? “ kata Yoona bertanya kepada suster yang setiap harinya membantu dalam pengobatan.

                “Oh Ne” kata Yoona.

                “Silahkan ma...”kata-kata suster terpotong.

                “Siapa Suster?”kata Yoona penasaran.

                “Ta-daaa ini aku dokter” kata seorang namja masuk sambil membawa sebucket rose.

                “Oppa? Bukankah kau seharusnya masih di Jepang ?” kata Yoona kaget.

                “Apa aku tidak boleh datang melihat kekasihku walaupun hanya sebentar saja?” katanya melipat wajahnya.

                “Ah anioo oppa, bukan maksudku seperti itu “ kata yoona lagi.

                “Apa kamu tidak merindukanku? Apakah sebuah sms sudah cukup untuk mengobati rasa kerinduanmu?Atau bahkan kau sama sekali tak merindukanku sebagai tunanganmu?” kata Siwon memegang tangan Yoona dan melihat wajahnya.

                “Anii , kau salah aku sangat merindukanmu. Tapi aku takut untuk menghubungimu, karena aku tahu proyek ini sangatlah besar dan aku takut mengganggu konsentrasimu” kata Yoona membalas tatapan Siwon.

                “Gwaenchanayo chagi” kata Siwon sambil menggenggam tangan Yoona. Semakin lama ereka saling bertatapan, semakin intens dan mendalam , hidung mereka sudah bersentuhan...

                “Dokter ternyataa... ups, mianhe dokter aku telah mengganggu kalian” kata Suster yang masuk tidak tepat pada waktunya.

                Yoona segera melepaskan tangannya dari Siwon dan mundur, wajahnya memerah karena menahan malu.

                “Sungguh , suster itu benar-benar mengganggu”kata Siwon kesal dan menahan tawa.
AUTHOR POV END



HENRY POV
                Choi Siwon, ya dia adalah namjachingu nunaku. Sebenarnya aku belum rela melihat nunaa akan menikah . Aku takut hatinya yang rapuh itu akan terluka lagi. Aku takut melihatnya menangis lagi. Tapi nuna memang harus bangkit. Tidak baik jika ia mengingat-ingat masalalunya bersama jerk itu.

                “Henry-ah apa baju ini cantik?” kata Nuna memperlihatkan gambar seorang yeoja sedang berpakaian pengantin kepadaku.

                “ Yeppeo nuna, apalagi kau yang memakainya”

                “Aishh selalu saja seperti itu. Kau selalu bisa membuat nunamu ini malu”

                “Anii nuna memang sangat cantik” kataku lagi

                Aku sangat senang melihat nuna tertawa. Ya nuna adalah segalanya bagiku.
***
                “Nuna aku berangkat telebih dahulu, aku ada jam tambahan sore ini jadi jangan masakkan makan siang untukku” teriakku dari lantai bawah.

                “ Ne dongsaengi, hati-hati” katanya sambil melambaikan tangannya.

                Seperti biasanya aku berangkat sekolah dengan mengendarai sepedaku. Ini lebih sehat dan murah tentu saja ;P

                CIITTTTT.........bruk

                Aku melihat ada kecelakaan didepanku. Ada truk yang menabrak mobil. Omoo~ sepertinya orang yang berada di dalam mobil itu terluka sangat parah. Aku segera berlari untuk ikut menyelamatkannya. Banyak sekali orang yang berada di lokasi ini. Para ajushi sedang mencoba mengeluarkan pengemudi mobil itu yang sepertinya sulit keluar karena terjepit bagian depan truk. Dan ketika keluar muka si pengemudi itu penuh dengan darah. Tapi sepertinya wajahnya tak asing bagiku. Aku mencoba mengingat dimana aku pernah bertemu dengan orang itu. Yak itu adalah Jerk   yang telah menghancurkan kehidupan nunaku!

                Aku masih terpaku di lokasi kecelakaan ini. Kenapa orang ini ada di Korea? Bukankah katanya dia sudah pergi ke kanada dan tidak akan kembali ke korea lagi? Kenapa tiba-tiba dia muncul lagi? Kenapa aku harus melihat wajahnya lagi? Ribuan pertanyaan membanjiri otakku, dan memaksanya  untuk memberiku jawaban.

                Alhasil karena tadi terlalu lama di lokasi kecelakaan itu akupun terlambat. Di kelas pun aku masih memikirkan kenapa jerk itu kembali ke korea. Apa yang ia cari? Apakah Nunaku? Aish aku terlalu percaya diri bahwa dia kembali  untuk mencari nunaku. Atau mungkin ia belum puas menyakiti nuna? Dulu memang aku masih kecil dan banyak tak tahu tentang masalah ini. Tapi sekarang aku telah dewasa, aku akan melindungi nuna dari siapapun yang ingin menyakitinya.

                “Henry gwaenchana?” kata Sulli membuyarkan lamunanku.

                “ Ah ne, gwaenchana “ kataku singkat.

                “Sepertinya kau sedang tidak enak badan, wajahmu sangatlah pucat. Apa kau mau aku belikan roti?” katanya cemas.

                “Ani~ nae gwaenchana” kataku meninggalkan Sulli.
HENRY POV END


YOONA POV
“Mwo? Jadi kamu harus pergi ke Jepang hari ini juga oppa?” tanyaku kaget.

“Ne chagi,aku akan berangkat sejam lagi.Selama sebulan aku harus ke Jepang untuk mengurus bisnis keluarga. Setelah itu aku akan mengenalkan kamu ke keluarga besarku. Mianhe aku harus menunda lagi” Kata siwon memegang tanganku.

“Gwaenchana oppa, aku bukanlah anak kecil lagi. Aku tahu posisimu, kau seorang direktur yang bertanggung jawab, jadi kau harus selesaikan pekerjaanmu dengan baik dan jangan mengecewakan orang-orang disekitarmu” kataku balas menggenggam erat tangannya.

Bounce to you bounce to you ...
Tiba-tiba handphone Yoona berbunyi.

“Yoboseyo”

“Yoboseyo, apakah saya sedang berbicara dengan YoonA-ssi?” kata orang itu ditelepon.

“ Ne nae YoonA..hah? mworago? Oh ne saya segera kerumah sakit” Yoona segera menutup telfonnya.

“ Apa yang terjadi?” kata Siwon cemas.

“Henry pingsan di sekolah, tapi sepertinya dia baik-baik saja. Kau harus segera pergi ke bandara oppa, sebentar lagi pesawatmu akan take off”

“Apa perlu kuantarkan ke rumah sakit chagi”

“ Shiro, Henry hanya pingsan oppa, aku akan kerumah sakit sendiri. Have a nice flight ” kataku sembari mencium pipi siwon dan pergi.

*****
“Henry-ah” apa kau sudah sadar?”

“Ah nuna.. dimana aku sekarang”

“Aishh kenapa kau tidak sarapan tadi pagi? Dan kenapa kau juga tidak makan siang?” kataku khawatir.

“Mianhe nuna aku lupa” kata henry memegang kepalanya.

“Apa kepalamu sakit? Kalo iya berarti kamu harus di rontgen”

Akupun memegang kepalanya, mencari apakah ada luka disana.

“Shiroo, gwaenchana nunaa”jawabnya meyakinkanku.

“Aniyo , nanti sore kamu akan di rontgen. Nuna akan memberitahu doktermu” kataku keluar kamarnya.

****
“Yoona-ssi?”

Tiba-tiba aku mendengar suara yang memanggilku dari belakang.

“Kyuhyun ?”

Ya itu kyuhyun, suaranya masih khas seperti yang dulu, wajahnya pun masih terlihat evil tetapi sekarang dia semakin tampan. Dia mendekat kepadaku. Tapi kenapa aku jadi kikuk seperti ini. Bukankah kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi, apalagi kita bertemu di Rumah Sakit , sebuah tempat umum dimana semua orang bisa datang .

“Ternyata benar dugaanku. wah setelah sekian lama tidak bertemu kamu sekarang kamu makin yeppeo” katanya memujiku.

“Kau juga semakin tampan kyuhyun”  kataku sambil melihat penampilannya.

“Yoona, mianhe . Waktu itu ” belum sempat ia berbicara lagi sudah aku potong.

“Gwaenchana, jeongmalyo. Aku sudah melupakannya. Apalagi itu sudah lima tahun yang lalu” kataku sambil menghembuskan nafasku yang terasa sangat berat ini.

“Tapi..” kata-katanya sudah kupotong lagi.

“Sudahlah , kenapa kau terus meminta maaf” kataku lagi.

Tapi kali ini Kyuhyun tidak menjawab perkataanku. Dia hanya menundukkan kepalanya lama.

“Gwaenchana?” kataku memastikan.

“Hyung sekarang ada dirumah sakit ini , tadi pagi dia kecelakaan . Dan nanti malam dia akan operasi”

DEG Dia kecelakaan? Bahkan nanti malam harus melakukan operasi? Walaupun aku bukan siapa-siapanya lagi, tapi aku telah mengenalnya selama lima tahun, bahkan pernah hidup bersamanya selama setahun dan tentu saja ini membuatku khawatir.

***
“Yoona-ssi , apakah ada yang terjadi? Apakah adikmu terluka parah?” kata Bong ajusshi mencemaskanku.

“Gwaenchana, dia baik-baik saja bahkan hasil rontgen menunjukkan semua sempurna”

“Syukurlah” jawabnya.

“Emm..Ajusshi  tapi apakah kau yang akan melakukan operasi kepada pasien kamar no 67 nanti malam?” kataku lagi.

“Pasien atas nama Lee Donghae? Iya aku nanti malam akan mengoperasinya ”

“Apakah dia terluka parah?”

“Ada pendarahan yang harus segera dihentikan, dan ini operasi yang lumayan berat. Apakah kau mengenalnya?”

“Ne, dia teman lamaku” jawabku lirih.

“Tenang saja , aku akan melakukan yang terbaik yang aku bisa” kata Bong ajusshi memegang pundakku.

“Gomawo ajusshi, aku percaya padamu”

Semalaman aku tidak bisa tidur. Aku masih saja dirumah sakit.Aku memang mencemaskannya. Tapi aku sudah bukan siapa-siapa baginya, dan aku tidak mau muncul dihadapan keluarganya dan dia lagi, kecuali aku memang sengaja ingin membuka luka lama yang telah kering ini.

Setelah pukul dua pagi Bong ajusshi mengerimiku pesan bahwa operasinya berjalan sukses. Aku baru beranjak tidur di sofa. Ya aku malam ini tidur di sofa rumah sakit kamar Henry dirawat.
YOONA POV END


HENRY POV
Hari ini adalah hari Rabu. Berarti jadwal nuna adalah ke yayasan. Aku ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk keluar segera dari rumah sakit ini. Aku paling benci bau rumah sakit apalagi ini adalah hari kelimaku dirawat. tentu saja aku sudah sehat dari tiga hari lalu, tapi dasar nuna yang terlalu overprotective, aku jadi terlalu lama tinggal disini.

Saat kulangkahkan kaki menuju lift, aku melihat seseorang yang sangat idak asing lagi. Yaak kenapa adik dari jerk itu berada disini? . Aku pun tidak jadi turun , justru sekarang aku membuntutinya. Aku berhenti ketika dia masuk kedalam kamar vvip, membawa keluar jerk itu dikursi roda, dibelakangnya ada nenek lampir dengan bedak tebalnya. Ternyata dia masih sama , terlalu overdosis dalam menggunakan bedak -___- Apakah si jerk sakit gara-gara kecelakaan beberapa hari yang lalu yang aku lihat itu? entahlah, aku tidak peduli.

****
“Yaaak, kenapa kamu pulang ? Dan kenapa kau tidak memberitahu nunamu ini?” kata Nuna marah-marah terhadapku.

“Mian nuna, aku sudah tidak betah berada disana. Lama-lama bau karbol rumah sakit itu seperti mencekikku” kataku lagi.

“Aissh jinja, nappeun namja” katanya mencubit tanganku.

“Apooo”

Sebenarnya aku ingin sekali bertanya kepada Nuna, apakah ia tahu jika si jerk itu dirawat dirumah sakit dan terluka parah. Tapi sepertinya ini tidak perlu, karena Nuna juga tidak menceritakannya kepadaku.
HENRY POV END


YOONA POV
Hari ini adalah hari pertama aku akan bertemu dengan keluarga besar Siwon. Sebenarnya aku sudah mengenal baik kakak perempuannya yang memang anaknya pernah menjadi pasien ku. Tetapi untuk orangtuanya aku belum pernah bertemu, terutama adiknya .

Sambutan keluarga Siwon ramah dalam menyambutku terutama ayahnya dan kakak perempuannya . Tentu saja aku senang dan cukup bisa mengurangi keteganganku.

Aku membasuh tanganku untuk mengurangi ketegangan ini . Huh .. sepertinya ini adalah awal yang baik untukku, semoga saja.

“Hah apa oppa tidak salah memilih? Dia cantik, memang sangat cantik tapi dia janda !” kata adik permpuannya.

“ Ne semua yang dikatakan oleh adikmu itu benar,  apa sudah tidak ada yeoja yang menyukaimu lagi sehingga kau memilih seorang janda? Perempuan di luar banyak yang sama cantiknya, yang sama baiknya, sama pintarnya dan tentu saja bukan seorang Janda” kali ini ajhumma-lah yang berbicara.

Apa yang mereka katakan? Aku terburu-buru masuk ke kamar mandi lagi. Dansebulir air mata telah jatuh perlahan. Ku segera mengusapnya. Bukankah aku ini adalah Im Yoona ? Seorang yeoja yang kuat? Aku bahkan pernah dihina lebih keras dari ini, lebih menyakitkan dari ini, tapi kenapa air mata ini tetap saja jatuh?

****
“Chagi, gwaenchana? Apa kau sedang tidak enak badan sekarang?” kata siwon mencemaskanku saat dalam perjalanan dia mengantarku pulang.

Aku hanya diam. Setelah mendengar perkataan tadi , menit-menit yang tersisa dirumahnya semakin menyakitiku. Memang hari ini mereka berkata oppa dan aku akan segera menikah. Tapi apakah ajhumma dan adiknya bisa sepenuhnya menerimaku? Menerima statuskuu ? Mollayo , Bahkan adik nya dan eommanya masih sempat  tersenyum kepadaku, dan itu lebih tepat mengarah ke senyum yang merendahkanku.
YOONA POV END


HENRY POV
Nuna menangis? Ia menangis selarut ini ? Apa Siwon Hyung telah melukai perasaan nuna?

Siang ini aku memutuskan untuk menanyakan apa yang terjadi semalam kepada Siwon Hyung. Kami janji bertemu di cafe dekat sekolahku.

“Henry tumben sekali kau ingin bertemu denganku, apakah ada yang salah?” tanyanya kepadaku.

“Aku seharusnya yang tanya itu padamu hyung”

“Apa maksudmu ?” katanya bingung.

“Apakah semalam semuanya baik-baik saja?”

 “Tentu saja, bahkan kami akan menikah bulan depan. Apa ada yang salah dengan yoona? ” tanyanya lagi.

“Anii, anio. Gwaenchanayo”

Tapi kenapa semalam nuna menangis? Ada apa dengannya? Aku semakin bingung
HENRY POV END


DONGHAE POV
Kulihat wajahnya dari jauh. Wajah cantiknya yang samasekali tidak berubah dalam lima tahun ini.  Telah lima tahun sejak kejadian itu berlalu, tapi aku belum bisa melupakannya.

*flashback
“Hyung, satu bulan hari lagi adalah hari pernikahanmu. Apakah kau tegang?” canda dongsaengku ditelepon kepadaku.

“Anii, tapi aku  akan mempersiapkannya dengan lebih baik” kataku.

Ya dalam sebulan aku akan menikahi yeoja chinguku. Ini adalah pernikahan keduaku setelah hampir lima tahun yang lalu aku bercerai. Hari ini aku juga berencana menjenguk eomma yang ada di Kanada selatan. Ya aku memutuskan untuk tinggal Di Kanada setelah perceraikan menyakitkan itu. Butuh waktu sekitar dua bulan bagiku untuk menyesuaikan keadaanku menjadi seorang duda di usia yang sangat muda, ya diumur 19 tahun aku sudah menduda.

Hari-hariku setelah perceraian itu sungguh sulit. Bulan-bulan pertama aku sangat depresi belum bisa meninggalkan nya. Setelah itu aku seperti kehilangan kendali. Aku mulai memacari banyak sekali gadis di Kanada. Memacarinya , dan setelah aku bersenang-senang dengannya aku meninggalkannya. Pernah sekali aku memacari yeoja yang sama sepertinya, bedanya dia adalah orang Kanada. Aku hanya mempermainkannya seolah-olah aku mempermainkan mantan anaeku dan  membalas dendam padanya.

Tapi semenjak dua tahun yang lalu ada seorang yeoja yang sangatlah aneh. Dia adalah yeoja pertama dari Korea yang kupacari sejak aku di Kanada. Awalnya aku hanya ingin mempermainkannya seperti para mantan pacar-pacarku. Tapi aku tidak menyangka dia sangat keras kepala. Dia bahkan seperti tak merasa disakiti saat melihatku bermesraan dengan yeoja lain. Dialah yang mampu mengubahku dari seorang lelaki kurang ajar yang sangat tersakiti dan membenci sebuah hubungan dan komitmen menjadi seorang yang mulai berani berkomitmen lagi.

“ Unnie, sepertinya Donghae sekarang sudah bisa melupakan yeoja pembawa sial itu” kata seorang ajhumma yang ada didalam rumah.

Siapa sebenarnya tamu dirumah?Saat aku mulai masuk ke rumah, perkataan eomma menghentikan langkahku.

“Yoona? Tentu saja, untunglah Jessica bisa mengambil hati Donghae. Awalnya aku juga takut Donghae masih terus memacari banyak sekali gadis dan enggan untuk menikah. Untunglah Jessica datang, lagi pula keluarga Jessica juga keluarga baik. Apalagi ayahnya adalah orang terpandang di Kanada”

“Berarti rencanamu untuk memisahkan antara Yoona dan Donghae berhasil” katanya cekikikan.

Mwo? Apa maksudnya ini? Apa yang sedang mereka bicarakan?  Memisahkan? Unsur kesengajaan?

“Tentu saja, apalagi gadis babo itu, dia percaya saja jika Donghae telah meninggalkannya , padahal waktu itu aku sengaja menyuruh Donghae ke Kanada untuk mengurusi perusahaan”

                “Bukankah waktu itu unnie jugalah yang mengirim sms palsu ke gadis miskin itu?”

                “Hahaha ne, ne aku menyuruh seseorang mencuri handphone Donghae dan mengirim sms ke gadis miskin itu agar bercerai”

                JEDEER...

                “Apa-apaan ini? Apa yang baru saja eomma katakan dengan ajhumma hah? Perceraianku itu direncanakan ha?”

                “Emm.. tunggu dulu Donghae kau salah paham” kata eomma memegang tanganku mencoba menenangkanku.

                “Aishh jinja, ternyata ini yang sebenarnya terjadi”

Aku pun keluar rumah dan segera memutuskan pulang ke Seoul hari itu juga.

*flashback end

Aku sudah dua bulan tinggal di Korea.Sayangnya satu bulan yang lalu aku harus mengalami kecelakaan lalu lintas. Aku belum berani menemuinya, apalagi sepertinya aku terlalu berharap jika masih mengharapkan yoong masih mencintaiku.

Bagaimana dengan Jessica? Entahlah, aku pusing jika memikirkannya. Waktu itu dia menangis ketika aku membatalkan pernikahan kami. Tapi inilah kenyataannya, saat dimasa-masa aku sangat membenci yoong, saat itulah aku ingat kebersamaan kami berdua, dan tak bisa kupungkiri jika aku masih dan sangat mencintainya.
DONGHAE POV END


YOONA POV
Beberapa hari lagi adalah hari pernikahanku. Entahlah aku juga bingung dengan perasaanku ini. Aku sangat mencintai Siwon, sangat. Tetapi aku masih saja memikirkan perkataan eomma pada malam itu. Hah, aku bahkan sudah menyebutnya eomma, eomma yang memang tidak menyukaiku.

“Chagi, apa kamu sedang tidak enak badan?”

“Ah ani oppa” jawabku sambil tersenyum.

“Jika kau sakit , kita batalkan saja fitting gaun pengantin hari ini” katanya sambil mengangkat tangannya dan menempelkannya di dahiku.

“Gwaenchanayo”

Di hari-hari pernikahanku yang semakin dekat ini, tapi mengapa aku masih saja memikirkan hal-hal aneh. Setelah fitting hari ini aku semakin sadar jika siwon memang sangat mencintai dan menyayangiku. Dia juga seorang anak yang berbakti, tentu saja dia sudah bisa meyakinkan keluarganya untuk bisa menerimaku. Yak , mulai sekarang aku harus ber-positive thinking .Undangan sudah disebar, gaun sudah jadi, dan gedung pun sudah mulai dirancang , aku tidak ingin membebani pikiranku dengan pikiran-pikiran buruk yang justru akan membuatku sakit.
YOONA POV END


HENRY POV
Aissh, pasti dirumah tidak ada makanan. Tadi nunaa sudah mengirimiku pesan singkat jika dia akun fitting gaun pengantin . Kukayuh sepedaku dengan perlahan menikmati sepoi angin musim semi ini.

Tapi tiba-tiba aku melihat mobil yang parkir di depan rumahku. Saat aku melewatinya, wajahnya sangat kukenal. Ya itu si Jerk ! Lee Donghae !

Kenapa ia ada didepan rumah? Apakah ia ingin menemui nuna? Jangan harap dia akan menemuai nuna. Aku pun cepat-cepat masuk kedalam rumah sambil mencari-cari sesuatu yang semoga saja ada satu yang tertinggal.

Akhirnya aku menemukannya. Segera aku keluar rumah dan menyerahkan kepadanya.

“Ini untukmu” kataku sambil menyodorkannya.

“Henry, sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu...”  tapi aku lagi-lagi segera memotong perkatannya.

“Sudahlah, tidak usah berbasa-basi lagi aku hanya ingin bilang kalau hyung jangan mendekati nuna lagi. Dia akan menikah waktu dekat ini” kataku sambil pergi meninggalkannya.

GLEK

“Menikah?” gumamnya

“Oiya, jika kau ingin datang silahkan, tapi jika kau datang hanya untuk membuatnya meangis aku takkan membiarkanmu hidup hyung” kataku tanpa membalikkan badanku dan terus berjalan.
HENRY POV END

DONGHAE POV
Kubuka bungkusan yang diberikan Henry. Sebuah undangan pernikahan dan tertulis nama yoong sebagai pengantin wanitanya.

“Oiya, jika kau ingin datang silahkan, tapi jika kau datang hanya untuk membuatnya menangis aku takkan membiarkanmu hidup hyung” kata-kata Henry ini semakin membuatku sakit.

Yoong akan segera menikah? Ya dia menikah, dia memang telah sepenuhnya menghapusku dari memorinya dan hatinya.
DONGHAE POV END
*TO BE CONTINUE