Selasa, 03 Juli 2012

Love is Blind [Part 2]





Love Is Blind (Part 2)


Cast :

Park Jiyeon

Henry Lau as Park henry

Yoo Seung Ho

Lee Taemin

Type : Long story

Genre : Apaan ya genrenya? Readers tentuin sendiri ya ^^

Rating : 15+ * Yang umurnya dibawah 15 Author gak nanggung terjadi pendewasaan dini -__-v *

Language : Campuran

Author : AG

Typo kemungkinan ada




JIYEON POV



Omo.. aku akan sudah mendapat double heart-attack 2 kali dalam waktu tak kurang dari satu jam! Dari mulai Seungho dengan Krys, sekarang Na eun mengidolakan henry? Apa aku tidak salah dengar? Apakah tidak ada orang lain yang bisa ia kagumi? Cho Kyuhyun kek *mian suami author numpang tenar -_-v* Taecyeon kek yang badanya kekar, Lee min ho kek yang idungnya mancung (?) ini malah Park Henry . Sungguh dia harus di rukyah agar para makhluk halus yang berada dihatinya itu kabur.



“P-Park Henry?” kataku terbata-bata.



“Ne, mulai sekarang kamu harus ikut aku menyelidiknya. Aku harus tahu rumahnya , nomor telfonnya…..”



“Mwo? Park Henry?” kataku mengulang perkataanku.



“Ne, PARK--- HEN-RY” katanya sambil mengeja.



“Apa aku tidak salah dengar kali ini” kataku bergumam.



“Kau ini kenapa jiyeon-ah? Apa kau juga mengidolakannya, Aishh.. sepertinya iya, Wajahmu itu menunjukkan jika kau tidak senang karena aku mengidolakannya.



Haaaaaa? Na eun kali ini sudah gila. Tenang Jiyeon.. dia tidak tahu apa hubunganku dengan si pabo itu, dan tentunya dia juga tidak tahu jika didalam tubuh Henry tersimpan aura setan (?) Dan sepertinya lagi aku harus cepat menghentikannya sebelum ia terjerumus dan berubah menjadi evil seperti henry. Aniiii~



“Sepertinya dia tidak sebaik yang kau lihat”



“Apa maksudmu? Aku semakin bingung ketika kau mengatakan dia tidak sebaik yang kulihat. ” kata Na Eun semakin bingung.



“Ya pokoknya dia itu…………” kata-kataku terputus oleh perkataan Na-eun.



“Ya pokoknya kamu harus membantuku. Dan aku gakmau dengar kau men-judge nya lagi” katanya kepadaku.



Omoo.. Nae un bilang aku orang yang suka men judge orang! Ani ! Aku sudah mengenalnya Na eun! Aku mengenalnya , sangat mengenalnya tapi mianhe aku masih belum bisa mengatakannya kepadamu dan memberitahumu .



“Ayo masuk ke dalam, dia sedang memasak” katanya sambil menyeretku masuk kedalam.



Ohh , si Henry pabo itu ternyata ikut ekstra memasak. Masakannya memang enak waktu dia memasak omellete. Tapi mungkin saja itu kebetulan, bisa saja diasalah menuangkan garam dan gula tapi jadinya malah enak.



Anii~ sekarang aku tahu kenapa dia memilih ekstrakulikuler memasak! Jangan- jangan dia tidak normal! Ne dia tidak normal , dia ingin dekat dengan banyak yeoja, karena dia juga yeoja(?)



“Apa mungkin dia tidak normal?” bisikku ke Na eun.



“Itu tidak mungkin Jiyeon-ah, dia seorang lelaki sejati walaupun dia berada di dapur”



Idih ini Na eun soktau banget ya? Sepertinya dia sudah sangat mengenal Henry lebih dari aku.



“Oppa oppa, aku ingin merasakannya, aku ingin mencicipi cake mu” terdengar sorai sorai di barisan depanku.



Sepertinya aku mulai pusing disini ,ini sangat ramai dan panas .Dan aku baru sadar ternyata si pabo itu punya banyak sekali penggemar -__-“



Tiba-tiba na eun menyeretku maju ke depan. Dan sekarang aku berada di depan Henry ! Refleks aku menutupi wajahku dengan salah satu temanku dan bersembunyi di belakang Na eun.



“Potongan pertama cake ini akan kuberikan kepada…yeoja cantik yang berda disana” kata Henry menunjuk kearah kerumunanku.



Dia berjalan membawa sepotong cake menuju kearahku. Bukan ! Kea rah Na eun ! Aku seketika langsung membalikkan badanku.



“G..gomawo oppa” kata Na eun terbata-bata.



“Hwaaa aku iri dengan yeoja itu” terdengar bisik bisik para yeoja yang sedang berkerumun disekitarku.



**************



Sepanjang jalan pulang Na eun tak henti hentinya membicarakan si pabo henry itu. Telingaku sepertinya semakin gatal ketika Na eun memuji mujinya. Bahkan aku belum mengatakan hubungan antara Seungho dan Krys yang sangat melukai hatiku ini. Sialnya lagi, hari ini aku harus pulang kerumah karena besok pagi eomma dan appa akan pulang



Di rumah..

Aku melihat seisi rumah. Sepi , sip berarti si pabo belum datang. Aku masuk kedalam kamarku dan merebahkan diriku kebed. Aku sangat rindu dengan bed ku ini . Hoaam … aku menggeliat diatas bedku ini … BUK…



Itu adalah buku diaryku. Akupun mengambilnya tapi saat aku mengambilnya, ada sehelai foto kecil jatuh ke lantai. Foto Yoo Seung Ho oppa. Aku ingat betul pic ini aku ambil secara diam-diam saat ospek dulu. Aku pun tersenyum. Senyuman getir karena aku ingat perkataan para onnie siang tadi jika seung Ho sekarang dengan krys.



“Selama Janur kuning belum dipasang *memangnya di korea ada istilah itu juga? * masih banyak jalanku untuk bersama seug Ho oppa” kataku memberi semangat pada diriku sendiri.



“Selama kau tidak secantik krystal, kau hanya bermimpi untuk mendapatkan Seung ho hyung” kata Henry yang tiba-tiba masuk.



“Mwo? Mworago?” kataku terbata-bata.



“ Kau tidak akan bisa menggantikan posisi krys karena kau tidak cantik, dan tidak sepintar Krys, ARRA! ” katanya lagi sambil masuk ke dalam kamar mandi.



Aku mematung dan tak sengaja menitikkan air mata, tetapi secepat kilat ku usap dengan kedua tanganku. Sungguh ini perkataan yang sangat menyakitkan! Kenapa ia seperti itu terhadapku? Selama ini sepertinya aku sudah baik terhadapnya, memang kadang kadang aku juga kasar. Tetapi perkataannya ini seperti silet yang secara cepat menyilet hatiku yang sudah perih.



“ne, memang benar perkataanmu! Aku tidak secantik krys , bahkan aku juga tidak pintar. Tetapi apa salahnya aku menyukai seseorang? Apakah itu kesalahan?!” kataku berteriak sambil keluar dan menutup keras pintu kamar.



Di sepanjang perjalanan aku masih terus saja menangis,aku hanya terus berjalan dan berjalan. Aku memutuskan untuk menaiki bis tanpa tahu tujuan perjalananku kali ini. Inipun aku tidak membawa uang ataupun buscard, untung saja ada ajhuma yang baik hati yang mau membayariku. Kali ini perkataan si pabo itu sungguh tidak bisa dimaafkan, aku masih sesenggukan selama di perjalanan mengingat apa yang Henry katakan kepadaku.



Aku turun di salah satu daerah. Jujur, aku baru beberapa bulan tinggal di Seoul , jadi aku samasekali tidak tahu daerah ini. Selama ini aku tinggal dengan eomma di Incheon, dan baru pindah ke Seoul setelah eomma menikah . Tiba -tiba terdengar suara erangan (?) dari perutku. Ya para cacing di perutku sudah mulai melakukan pemberontakan.



Sayangnya aku tidak membawa uang , aku pergi hanya bemodalkan nyawa dan perasaan sakit hati (?). Aku duduk di dekat pohon untuk beristirahat, dan semoga mengurangi rasa laparku ini. Tapi semakin lama perutku tidak bisa diajak kompromi. Sepertinya para cacing sudah bereproduksi dengan membelah diri menjadi jutaan kali lipat lebih banyak dan melakukan demo besar-besaran di perutku ini (?).



Kerja otakku pun juga ikut aneh, otakku tidak mampu mengsinkronkan antara keinginginanku dan tubuhku . Saat aku ingin berdiri tubuhku menolaknya. Dan tiba-tiba ribuan kunang-kunang datang dan menutup kedua mataku.



XXXXXXX .XXXXXXX



Pelan-pelan kubuka mataku, hari sudah siang lagi. Apa tadi aku bermimpi? Aku berharap seperti itu. Berharap kejadian seungho dan Krystal juga hanya sekedar bunga tidur buruk bagiku.



“Jiyeon-ah kau sudah sadar?” terdengar suara yang sangat lembut.



Aku menoleh mencari sumber suara itu . Itu eomma , kerutan di wajahnya kali ini nampak jelas di wajahnya yang pucat.



“Gwaenchana? Katanya lagi. Apa kau merasa sakit? Di bagian mana?” katanya sangat khawatir.



“Nan gwanchana eomma” kataku sambil tersenyum kecil.



Baru kusadari, ternyata aku sedang berada di rumah sakit. Aku kini telah mengenakan baju rumah sakit yang berwarna biru telur, dan tentu saja tanganku di infuse.



Sepertinya eomma tahu aku sedang kebingungan dengan keadaanku saat ini.



“Kamu ditemukan di taman kota di centerpark di seoul” katanya sambil mengelus dahiku.



“Apa yang sedang kau lakukan disana? Kenapa kau sendirian? Bahkan kau tidak membawa dompet ataupun Handphone mu. Untung saja kamu bisa dilacak hanya dengan seragam sekolahmu dan nama di seragammu”



Penjelasan eomma baru saja sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan kenapa aku ada disini saat ini.



Tiba-tiba seorang dokter pun masuk dengan menggunakan baju dinasnya disusul dengan henry di belakangnya. Aku masih muak melihat muka henry .



“Eomma aku agak pusing, aku ingin tidur sekarang” kataku berbohong yang sebenarnya kulakukan karena aku muak meihat muka si pabo itu.



“ Oh ne, kata eomma”



“ Tapi sebelumnya biar dokter mengecek dulu” kata Dokter itu sambil mengeluarkan stetoskopnya.



Setelah pemeriksaan ini , aku memutuskan untuk tidur. Disamping aku tidak mau bertemu dengan Henry , ada rasa sakit di kepalaku.



Sorenya…

“Jiyeon-ah gwaenchana? kenapa kau punya masalah seperti itu tidak kau katakan padaku?” kata Na eun khawatir.



Mwo? Jadi ia sudah tahu jika aku dan Henry bersaudara? Na eun juga tahu aku sering di bully henry? Omoo~ aku speechless ~ Darimana dia bisa tahu? Apakah eomma atau appa yang memberitahu bahwa kami bersaudara?



“Ka..karena aku mencari waktu yang tepat” kataku terbata-bata.



“Waktu yang tepat? Kapaan itu? Apa kau menunggu setelah aku melihatnya langsung! Aku tadi sudah melihat mereka bersama !”



“Ha?” kataku bengong.



“Aku saja sebagai sahabatmu terasa begitu menyesakkan melihat Seung Ho dan krystal kencan. Apalagi kamu, pantas saja kamu sakit seperti ini” katanya sambil menitikkan air mata.



“Huh, aku kira apa, untung saja..” kataku bergumam.



Ternyata Na eun mengira aku seperti ini gara-gara Seung ho dan krys. Memang sih, tak sepenuhnya itu salah. Tapi prosentase lebih banyak yang menjadikan aku seperti ini adalah gara-gara si henry pabo itu mengatakan hal menyakitkan itu dan semakin memperparah hatiku yang dilanda broken heart.



“Aku harap kau selalu menceritakan masalahmu padaku ji yeon-ah” katanya lagi.



“Ne” kataku sambil memeluknya.



**************



Sudah dua hari aku dirawat, hari ini akupun sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Tentu saja aku akan bertemu dengan henry pabo itu. Aishh~ aku masih sanagt marah kepadanya. Tapi karena aku tipikal orang yang agak pemaaf *kata agak lebih ditekankan :P* aku akan biasa saja dengannya. Setelah eomma menceritakan hal itu kepadaku.



Flashback on

“Jiyeon apakah kamu tahu? Saat kamu pingsan eomma dan appa sangatlah khawatir. Kami ditelfon oleh guru disekolahmu bahwa kamu ditemukan pingsan di taman pusat kota seoul. Sontak kami langsung mengambil penerbangan tercepat ke Seoul sore itu juga.”



Aku masih terus mendengarkan perkataan eomma.



“ Sampai dirumah, kakakmu henry dia sedang asik menyanyi . Appamu sangat marah terhadapnya, dia bahkan memukulnya. Kau tahu appamu telah percaya sepenuhnya pada Henry untuk menjagamu. Saat kamu ditemukan pingsan pun Henry belum tahu, jadi appamu marah besar kepadanya”



“Jinja? Appa bahkan memukul Henry? Tanyaku tertegun. Appa memukul anak kandungnya sendiri?” kataku masih belum percaya.



“Ne, jadi kau harus menjelaskan kepada appa tentang hal ini, dan jangan lupa minta maaf pada oppamu karena kau telah menyusahkannya” kata eomma lagi

Flashback off





Semalam, aku sudah berbicara pada appa bahwa itu bukanlah salah Henry . Sebenarnya itu salah dia sepenuhnya. Tapi aku sangatlah luluh melihat ketulusan Appa yang sangat menyayangiku yang takpernah aku dapat sejak eomma bercerai. Aku mulai memaafkan Henry, aku berpositive thinking mungkin memang semua yang dikatakan Henry itu sangatlah benar, tapi aku belum bisa menghadapi kenyataan pahit ini



Malam ini aku tidur bersama dengan Henry. Tidur bersama seperti biasa, tidur di ruangan yang sama yang hanya dibatasi oleh goresan crayon berwarna ungu.



Jam menunjukkan waktu 11.30 KST tetapi aku masih belum mengantuk.



“Kau masih belum tidur?” kata henry padaku.



“b..be..lum” jawabku heran. Kenapa suasanaku dengan Henry jadi secanggung ini?



“Mianhe” katanya lagi.



“Ha?” aku kaget mendengar kata maaf dari mulutnya.



“Mianhe waktu itu, mungkin omonganku terlalu kasar padamu” katanya sambil memiringkan tubuhnya kearah yang berlawanan.



“Gwaenchana” kataku kemudian.



Aku tak habis pikir seorang Henry mengucapkan kata maaf padaku. Ini seolah olah ada musuh yang mengibarkan bendera putih kepadaku haha.



************



Paginya…

Aku masih heran kenapa disekolah ini masih terus saja ada wartawan berkerumun. Pastilah mereka menunggu Lee Taemin. Mungkin jika aku menjadi seorang idola aku belumlah siap. Belum siap dalam wajah tentunya kk~ *Ji yeon sadar diri*



Tiba-tiba perutku terasa sakit, aku pun berlari kearah toilet. Tolet dekat lapangan lah yang terdekat saat ini. Toilet yang sangat sepi di pagi hari, dan hanya dipakai di siang hari saat toilet di dekat kelas penuh. Mungkin penyakitku masih tersisa sedikit gumamku.



“ Aku sudah melakukan semua keinginan anda ajusshi, apa yang anda inginkan lagi hah?”



Tiba-tiba aku mendengar seorang namja yang sedang marah-marah di tolet pria sebelahku.



“Mwo? Apa katamu? Aku masih kurang berkorban? Aku sangat rela karena ini adalah untuk kebaikan SHINee, aku rela melepas cintaku . Aku rela menjadi seperti Jonghyun hyung lakukan tahun lalu, membuat sensasi saat akan comeback”



Omo taksalah lagi ini adalah Lee Taemin. Ku dengarkan pembicaraan mereka secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya (?) ini.



“Mwoyaa……? aku harus berciuman dengan baek suzy? Shiro~ . Sampai titik saat ini saja aku sudah sangat lelah, bahkan aku..” kata-katanya terputus ketika orang diajak bicara di telfonnya itu mengatakan sesuatu.



“Baiklah ajushi, aku akan melakukannya” katanya lemas.



Jadi seperti inilah rahasia dibalik dunia keartisan. Manajemen artis memang sangat keras. Aku kasihan tidak hanya pada taemin saja, tapi para artis lainnya. Tapi ini resikonya , Taemin sudah tahu ini dari awal.





“Jiyeon-ah aku sudah mendapatkan nomor telfonnya” kata na eun semangat.



“Nuguya?” kataku lagi.



“Park henry lah, mana mungkin aku mendapatkan nomor telfon Lee Taemin”katanya lagi.



Lagi-lagi yang dibicarakan Na eun adalah Henry-__-‘ .



“Apa kau sudah sehat?” kata Krystal yang tiba-tiba bertanya padaku.



“Ne Krys, aku sudah lebih baik” kataku dengan senyuman. Senyuman terpaksaku , senyuman dibalik kerapuhan hatiku ketika aku mengingat hubungannya dengan seung ho oppa.



*************



Sebenarnya siang ini aku tidak ingin makan ke canteen, tapi aku muak makan bekal makananku yang tidak enak ini. Sayuran rebus yang tidak ada rasanya .Sepertinya eomma ingin menjadikan aku kambing . Teganya kau eomma (?)



Pilihan ke canteen sepertinya bukan pilihan yang tepat untukku. Aku melihat Seungho oppa dan krys yang sedang makan berdua. Tentu saja semua mata melihat kearah mereka. Hatiku semakin panas dibuatnya.



Tiba-tiba Taemin datang, dia melihat kearah Krys dan seung ho oppa. Mukanya menunjukkan amarah yang meluap-luap. Dan omoo seungho oppa juga balas menatap Taemin tajam. Sepertinya Seungho sudah tahu tentang hubungan Taemin dan krys. Dan dalam tatapan mereka yang saling menatap tajam itu takada satupun yang menyadarinya.



Setelah mendegar percakapan Taemin dengan seseorang tadi pagi, aku semakin yakin bahwa Taemin masih mencintai krys . mungkin Krys sebagai seorang yeoja sudah sangat capek jika harus sembunyi terus menerus, apalagi sekarang mendapati Taemin dengan Suzy.



“Lihat , mereka berdua saling menatap” kata Na eun berbisik di telingaku.



“Ne, sepertinya seungho oppa sudah mengetahui hubungan Taemin –Krystal sebelumnya” kataku lagi.



“Hari ini kamu akan masak apa oppa?” kata segerombolan anak perempuan yang tiba-tiba masuk ke dalam canteen.



“Omoo itu park Henry~ “ kata Na eun yang langsung ikuut ke dalam kerumunan itu.



Aishh , sepertinya aku harus mulai membiasakan diriku untuk sering mendengar kata henry dan melihatnya.





RING DING DONG DONG DONG *bel pulang sekolah*



“Kaja kaja Ji yeon , kita harus membuntuti henry, aku harus tahu rumahnya” kata na eun menyeret tanganku.



“Apoo~ pelan-pelan na eun” kataku memegang tanganku.



Aku dan na eun sudah hampir 10 menit masih mengikuti henry dari belakang.



BIBPIP

Kurasakan handphone ku bergetar. Yaak kenapa si pabo ini mengirimiku pesan singkat?

_____________________________________________________

From : pabo

Kenapa kau dan temanmu mengikutiku?

Apakah kamu sekarang telah menjadi salah satu dari fansku?

Stalker ku?

_____________________________________________________





Si pabo ini sungguh sangat percaya diri. Aku pun segera membalas smsnya



_____________________________________________________

To : pabo

Jangan berharap. Bahkan aku berniat ingin

mendirikan antifans park Henry -___-



Hey kau sebaiknya berhenti berjalan,

temanku ini ingin bertemu denganmu.

Aku sangat capek mengikutimu. Kakiku sakit~

_____________________________________________________



Tapi tiba-tiba Henry berlari . Kenapa si pabo ini? Aku suruh berhenti dia malah berlari. Aish jinja, aku juga harus mengikutinya berlari. Kenapa dia berubah menjadi sangat menyebalkan lagi? Padahal semalam sepertinya dia sudah mengibarkan bendera putih tanda menyerah. Huh~



******



“Kau sudah pulang? cepatlah ganti bajumu” kata Henry yang sudah rapi.



“Memangnya kita akan kemana? “ selidikku .



“Yang jelas kita tidak akan pergi berkencan” katanya judes.



Idih siapa juga yang mengira aku akan pergi berkencan dengannya? Dia terlalu percaya diri.



Tapi aku semakin penasaran, kenapa henry bisa begitu rapih? Aku masih memikirkannya saat memakai baju. Ketika aku keluar ternyata ia sudah menunggu di dalam mobil.



“Hey?! Kita akan pergi menggunakan mobil?” kataku kaget.



“Ne , wae? Apa kita pergi dengan berjalan kaki? Jika itu maumu baiklah. Aku naik mobil sedangkan kau jalan kaki” katanya menutup pintu mobil.



“Iya iya aku masuuk bawel. Aisshh~ sabar Jiyeon kau harus sabar” kataku mengelus dadaku.



Di sepanjang perjalanan Henry hanya focus mengemudi. Si pabo ini mengemudi ugal-ugalan . Hampir saja tadi kita menabrak kodok yang lewat (?) .



“Hey kau bisa lebih pelan sedikit?” kataku berpegangan erat pada jokku.



“Ani” katanya melihatku sebentar , kemudian melanjutkan focus dengan jalanan.



“Kau mengemudi terlalu kasar! Apalagi kau masih dibawah umur!” kataku panik.



Lagi-lagi dia tidak menanggapiku dan tetap mengebut.



BIBPIP..

Ternyata handphoneku bergetar . Segera ku check sms yang masuk. Ternyata eomma.

_____________________________________________________

From : eomma

Jiyeon-ah apa kau sudah check up hari ini?

Mian eomma tidak bisa menemanimu.

Semoga check up mu dengan Henry menyenangkan ^^

_____________________________________________________



“Omoo, tenyata kau mengantarkan ku check up ya hari ini?“ tanyaku pada Henry.



“Ne. Kamu sudah tau sekarang. Jadi diamlah ” jawabnya dingin.



Sepertinya tujuan henry bukanlah ingin membuatku lebih sehat dengan check up hari ini. Karena jiwaku ini menjadi terancam gara-gara aku berpergian dengannya. Lihat saja, Si pabo itu sangat sok tahu dalam mengendarai mobil, saat dibebeberapa tikungan aku harus menahan nafas ku karena was-was mobil yang aku tumpangi oleng.



“Henry aku belum siap mati hari ini.., aku bahkan belum bertemu dengan G-Dragon bigbang” kataku yang hampir menangis.



“Kau tenanglah ! karena kau menangis aku tak bisakonsentrasi “ katanya memarahiku.



Akhirnya setelah melewati gunung melalui lembah(?) aku sampai juga di rumah sakit dengan tubuh yang sehat dan jiwa yang belum terkumpul sepenuhnya. Aku keluar dari mobil masih dalam keadaan bergetar hebat karena takut.



“Hahahaha..kenapa kau bergetar seperti itu? Kau sangatlah lemah” kata Henry meng olok-olokku.



“Mana kunci mobilnya?” Akupun merebut kunci mobil yang ada ditangannya.



“Shiro” katanya lagi.

JIYEON POV END





AUTHOR POV



Akhirnya terjadilah pertempuran di halaman rumah sakit . Pertempuran antara park Jiyeon melawan Park Henry memperebutkan kunci mobil. Banyak sekali pendukung diantara kedua kubu itu. Siapa mereka? Mereka adalah para pasien anak-anak yang terhibur karena pertempuran darah itu (?). Banyak anak-anak yang melihat dan bersorai sorai ketika Jiyeon dan Henry berebut.



Tapi tiba-tiba kunci yang mereka rebutkan terlempar di taman rumah sakit.



“Kuncinyaaa…” kata Jiyeon panik.



“Ini semua gara-gara kamu, kenapa kamu harus merebut kunci itu dariku?” kata Henry gantian menyalahkan jiyeon.



“Sudahlah, kita harus segera mencarinya. Kau di bagian kanan air mancur itu, dan aku yang mencari di bagian kiri” kata Jiyeon lagi.



“Hau harusnya check up terlebih dahulu” kata Henry menarik tangan Jiyeon.



“Tap-tapi” kata Jiyeon terputus ketika Henry menariknya ke ruangaan dokter.

AUTHOR POV END





JIYEON POV

Dokter mengatakan aku sudah sehat. Tapi itu bertentangan dengan jiwa dan hatiku. Aku tidak akan sehat luar dalam jika masih ada henry disampingku.



“Kita harus mencari kunci itu” kataku menarik tangan Henry.



“Uri? Shiro~ aku tidak mau , kau sajalah yang mencarinya. Lagipula ini sepenuhnya salahmu. Apa kamu mau menyangkalnya hah? ” katanya lagi.



Aish jinja, lagi-lagi aku diperbudak olehnya. Kali ini aku sedang malas jika harus berdebat dengannya.



Di sisi ini ternyata tidak ada, aku harus mencoba disisi sebelah sana. Sepertinya kunci itu sedang ingin bermain petak umpet denganku.



“ Jeongmal…. Hey kunci aku menyerah ! Keluarlah” teriakku sambil mengusap keringat yang bercucuran di dahiku.



“ Hey Park Jiyeon , ini bukanlah rumah sakit jiwa , ini rumah sakit umum. Jadi jika penyakitmu gilamu kambuh tidak ada dokter yang bisa menyembuhkanmu” teriak Henry dari pinggir taman.



“ Arraji , aku akan menemukan kunci itu untukmu” kataku sambil berjalan menuju sisi lain taman.



Aku melangkahkan kakiku ke sisi lain taman, tapi aku melihat seseorang yang aku kenal yang berada di rumah sakit ini. Yoo Seung Ho oppa ! kenapa dia ada disini?Karena dilanda penasaran, aku pun mengikutinya. Oppa masuk ke dalam ruangan salah satu dokter.



Dengan tidak sopan aku menguping pembicaraan mereka *Jiyeon sepertinya hobi banget sama yang namanya nguping kk~*



“Apa anda pacar dari noona tadi?” kata dokter itu.



“Ne, apa yang terjadi padanya?” kata Seung Ho oppa.



“Mian saya tidak bisa mengatakannya kecuali dengan keluarganya” kata Dokter itu lagi.



“Dokter katakalah, keluarganya sedang tidak di Seoul, saya juga bisa mewakili menjadi keluarganya” kata Seung Ho oppa memohon.



Bahkan sepertinya Seung Ho oppa sudah sangat mengenal keluarga krys



“Pacar anda sudah terkena Leukimia stadium 3 akhir”



DEG…….. Siapa pacar yang dimaksud Dokter itu? Apakah itu Krys? Atau siapa?



“Ha-ha mana mungkin dokter, ini tidak mungkin” Kata Seung Ho oppa lagi.



“Tabahkanlah hati anda. Ingat kata saya, anda harus selalu membuat hatinya senang. Karena jika moodnya buruk penyakitnya akan semakin cepat menyebar”



“Apakah dia akan sembuh dok?”



“Mian , saya tidak bisa mengatakannya. Tapi sampai saat ini hanya sedikit orang yang mampu bertahan untuk hidup. Tapi ada satu cara lagi untuk menyembuhkannya, yaitu denga operasi sumsum tulang belakang dari keluarga atau sumsum yang cocok”



Aku segera bersembunyi dibalik semak . siapa yeoja itu? Aku menunggu seung Ho oppa keluar dari ruang dokter itu dan masuk ke salah satu kamar pasien.



Aku pura-pura lewat ke kamar itu . Daan di pintu kamar itu dituliskan Krystal !!!



Krystal mengidap penyakit Leukimia stadium 3 Aku tak percaya ini~



Tiba-tiba ada teefon masuk. Disana ditulis Pabo. Berarti henry yang menelfon.



“Yoboseyo”



“hey Park Jiyeon! Dimana saja kau? Kuncinya sudah kutemukan, kau tadi mencarinya bagaimana sih? Malah pergi keluyuran” teriaknya.



Aku menjauhkan telfonnya dan langsung mematikannya untuk segera kembali ke tempat parkir.



Selama di mobil aku memikirkan penyakit Krystal tadi. Apa tadi? Leukosit? Leumakit? Aish aku lupa -__-“



“Apa kau tahu penyakit yang bernama leu..”kataku yang masih mengingat ingat nama penyakit itu.



“Leukimia?” kata henry padaku.



“Ne, apa kau tahu penyakit itu?”



“tentu saja leukimia adalah kanker yang terjadi pada sel darah, tepatnya sel darah putih. Sel darah putih yang seharusnya berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh berubah dan berproduksi secara banyak serta tidak terkontrol “katanya menerangkan panjang lebar.



“Oh, apa itu bisa disembuhkan?”kataku penasaran



“Jika masih stadium awal sepertinya kemoterapi akan mampu membunuh sel kankernya. Tetapi jika sudah stadium atas kemungkinan ia harus menjalani operasi sumsum tulang belakang’ kata henry panjang lebar.



“Tunggu, kenapa kau tiba-tiba menanyakan penyakit leukima?’kata henry lagi.



“Ah anii~ aku tadi hanya tidak sengaja mendengar dokter berbicara tentang penyakit itu” kataku sambil melihat kearah pemandangan luar.



**********



Benar saja , hari ini krys tidak masuk sekolah. Tentu saja seung ho oppa juga tidak. Lama-kelamaan perasaan sakit hatiku berubah menjadi rasa kasihan. Krys membutuhkan seseorang yang bisa menguatkannya. Seseorang yang diharapkan kini telah berpaling. Hanyalah seung ho menurutku yang bisa membuatnya bahagia.



“Apa kau sudah mengerjakan pr matematikamu?” kata Na eun membuyarkan lamunanku.



“aku sudah mengerkjakannya” kataku mengambil bukuku di tas.



Omoo~ ternyata aku salah membawa buku. Ini adalah buku Henry~ Bagaimana ini ?? Segera ku sms dia. Tapi ternyata dia sudah mengirimiku pesan

_____________________________________________________

From : Pabo

Hey kau salah mengambil buku!

Kembalikan bukuku! Ku tunggu di dpan toilet dekat lapangan.

_____________________________________________________



Segera setelah membaca aku langsung lari keluar kelas.



“Hey Jiyeon-ah kamu mau kemana? Sebentar lagi masuk” teriak Na eun.



“Aku ada urusan penting, sebentar”



************



“Kenapa kau bisa salah mengambil hah” kata henry lagi.



“M..mian hhhh..mianheee..”kataku ngos-ngosan.



“Jiyeon-ah – Henry sebenarnya … kalian berdua sedang apa disini?” kata Na eun yang tiba-tiba memergokiku.



“Na eun, ….” Katakaku terbata-bata .



“..Jangan salah paham, dia adalah nae dongsaeng” kata Henry menjelaskan.



“ Dongsaeng? “kata Na eun kaget.



“ Ne” kata Henry lagi



Na eun lalu menyeretku kedalam toilet.

JIYEON POV END





AUTHOR POV

“ Mwoya? Berarti Park Henry itu adalah Oppamu? “ kata Na eun tak percaya.



“Ne “ kata Jiyeon menundukkan kepala.



“Kenapa bisa?” Naeun mulai bingung



“Eommaku menikah dengan Appa nya Henry” kata jiyeon menjelaskan.



“OMOOOOOOO~ KENAPA KAU TAK PERNAH MEMBERITAHUKU HUH?!”



“Miaan ” kata jiyeon lagi.

AUTHOR POV END





-TBC-





*PREVIEW NEXT EPISODE*



“Maukah kau menjadi nae yeojachingu ?” kata seung ho pada jiyeon.



“Mwo?” kata Jiyeon kaget.



“Ne, dpatkah kita berkencan?” kata seungho lagi.



****



Bagaimana kelanjutan kehidupan Jiyeon yang semakin rumit seperti benang kusut (?)

Bagaimana juga kisah cinta segitiga antara seungho - Krystal - Taemin ?

Dan mengapa tiba-tiba seungho menyatakan cinta ke jiyeon?

Penasaran ? Jawabannya ada di part selanjutnya ^^

Annyeong~ * author masuk ke kamar bareng kyuhyun (?)*

1 komentar:

Diyah mengatakan...

loh kata y Seung ho ma krystal pacaran ??
ko mlah dia nembak Jiyeon ?
hhemm ,, jangan" krna Krystal penyakitan trus seungho mmo selingkuh gtu ??
ckckck nappeun *pllakk sotoy !!!

Posting Komentar