Kamis, 06 Desember 2012

(series) The Forest of Vampire Chapter 3

Title       : The Forest of Vampire Chapter 3
Genre   : Mystery (??), Fantasy, Family, little bit Romance, AU
Length  : Series (3 of?)
Rate       : PG14
Main Cast            :
  • Cho Kyuhyun (Super Junior)
  • Park Ji Yeon (T-ara)
Support Cast      :
  • Kim Hye Rin (OC) ---> Suster Kim
  • Lee Gikwang (Beast)
  • Jung Eun Ji (A-pink)
  • Ahn Jaehyo (Block-B) --->Kim Jaehyo
  • Lee Sung Min (Super Junior)
  • Super Junior
Point of view     : Mix(Author, Park ji yeon)
Author                  : helloimiga
Back sound         :
Mblaq – It’s War
Lee Ki chan – painful Hope
UKiss – forbidden Love

WARNING!! GAJE DAN BANYAK TYPO!!

…..

/”lebih baik aku mati dari pada aku harus membunuhmu”/

Aku merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirku, pertama memang lembut namun kemudian aku dapat merasakan lidah kyuhyun masuk kemulutku. Membuat lidahku dapat merasakan gigi taringnya. Membuat salju salju diantara kita kini terasa mencair. Dia melepaskan ciuman kami dengan perlahan. Seolah olah bibirnya sama dengan bibirku –tidak rela harus melepaskan ciuman ini.
                “kau harus tahu… ini memang salah, namun inilah kenyataannya Park Ji Yeon… karena aku mencintaimu.. Jeongmal saranghae Jiyeon-a…”


.=.=. The Forest of Vampire Chapter 3  .=.=.

Tidak, aku tidak bisa melakukan ini semua. Sesuatu yang menentang hukum alam. Bagaimana bisa seorang Vampire dan manusia bisa mencintai sat sama lain. Aku ingin berteriak dan memberontak detik ini juga. Namun sesuatu dalam hatiku menolaknya. Mengikuti belaian Kyuhyun yang entah kenapa semakin lama semakin membuatku melayang. Tidak!! Ini tidak boleh terjadi, tapi semuanya telah terjadi. Tubuhku malah tidak memberontak –terasa terbuai dengan apa yang dilakukannya.

                “aku tidak akan membiarkanmu kembali ke desa malam ini. Itu sama saja kau mengorbankan nyawamu untuk Vampire vampire labil seperti Jaehyo tadi..” aku terkekeh pelan,
                “kenapa kau tertawa?”
                “aiggoo.. kyuhyun-sii, kau juga seorang Vampire..”
                “tapi setidaknya aku tidak labil dan seharusnya kau tahu.. aku itu sangaat tampan..” aku mendengus pelan, sedangkan dia hanya tersenyum bangga. Kurasakan tangannya menggenggam tanganku lalu menarikku ke menara bukit.

                “mungkin malam ini kita akan menginap disini, dan kau akan pulang besok pagi.. gweanchana??” dia menatapku khawatir. Takut takut aku akan menolaknya. Tapi tidak untuk saat ini. aku mengangguk pasti, dekat dengan Kyuhyun dengan jarak yang amat dekat membuatku –sangat nyaman.


Dia menaruh kepalaku tepat diatas pahanya. Lalu ujung ujung jarinya menyingkirkan rambutku yang berada di wajahku. Menyunggingkan senyuman di bibirnya membuat sebuah lengkungan indah terukir di matanya.
                “Jiyeon.. kau belum menjawab pertanyaanku..”
                “pertanyaanmu?”
                “kau tak membalas pernyataanku?” dia memiringkan kepalanya lalu mengerucutkan bibirnya membuatnya tampak sedikit imut sekarang –karena sebenarnya dia sangat tampan

                “hei Jiyeon-a.. aku tidak menyuruhmu untuk memujiku… aku tahu aku memang tampan. Tapi tak bisakah kau membalasku? Bukankah tadi aku mengucapkan kata kata itu? Kenapa kau tak membalasnya eoh?”
                “yaaa....tunggu… aku harus membalasmu? Memang apa kata kata itu?”
                “apakah aku harus menciummu agar kau ingat ha??!!”
                “kke~ apakah kau marah Kyuhyun-a..?”
                “lalu kenapa kau tak membalasku?”
                “aku tidak tahu…” kataku kemudian..
                “aku tak tahu perasaan apa yang ada pada diriku saat ini… apa yang aku pikirkan tentang dirimu. Apakah perasaan suka yang ada atau hanya perasaan kagumku terhadapmu. Tapi ini benar benar sulit. Aku hanya merasakan sebuah perasaan yang nyaman bila berada di dekatmu kyuhyun-a… aku belum tahu apakah aku mencintaimu atau tidak… mianhae..”


Kyuhyun membangunkanku. Dia menepuk nepuk pipiku pelan. Lalu menyambutku dengan senyumnya yang manis.. aku menggerang pelan. Merenggangkan persendianku. Tiba tiba Kyuhyun mendekat kearahku lalu mencium bibirku cepat
                “pagi Jiyeon-a…” aku masih terkejut dengan apa yang baru saja dia lakukan. Memegang bibirku dengan jariku
                “yaa… bukankah kemarin kita baru saja melakukannya??” tanyanya dengan wajah tanpa dosa. Kupukul kepalanya dengan tangannku. Dia meringis pelan.

                “yaa kau tak boleh melakukan ini pada Vampire paling tampan ….”  Aku terkekeh pelan. Dia memanyunkan bibirnya kearahku.
                “kke~ arra arra… mmm Kyuhyun-a, bukankah kau ingin mengantarku ke Desa?”
                “gurae… kajja..”


Kulangkahkan kakiku hati hati menuju desa, sebagian dari hatiku menolak untuk kembali ke Desa dan tetap ingin bersama Kyuhyun. Tapi aku tak boleh seegois ini. Dia adalah Vampire dan aku manusia. Kita tak di takdirkan untuk bersama..
                “Jiyeon-a!!” samar samar aku mendengar seseorang memanggilku… suara yang sangat aku kenal. Jungsoo oppa?
                “oppa?”
                “Jiyeon!!” dia memelukku dengan kuat. Oppaku telah kembali. Dia adalah oppaku park jung sooku. Seseorang yang ingin memelukku. Membawaku ke dekapannya yang hangat.

                “gweanchana? Kau baik baik saja bukan?” aku masih diam. Masih harus mencerna semua yang terjadi. Antara Bahagia dan bingung… bahagia karena Jungsoo oppa sudah tidak marah lagi denganku. Dan bingung dengan apa yang harus aku lakukan sekarang

                “jiyeon..!!” teriak Sungmin. Dia berlari kearah ku dan Jungsoo oppa. Kurekatkan pelukanku dengan Jungsoo oppa. Memperdalam kepalaku didadanya –menghindari tatapan Sungmin. Aku masih tidak dapat menerimanya… mianhae


Walau sekarang Jungsoo oppa menerimaku aku masih harus tetap tinggal di biara. Apalagi Yoon Hye mi eonnie –istri Jung Soo oppa sedang hamil. Aku tidak akan mengganggu mereka berdua. Kulewati lorong lorong biara menuju kamarku.
                “kau baik baik saja bukan? Jaehyo tidak bermacam camam terhadapmu bukan?” Tanya suster kim saat aku berpapasan dengannya. Wajahnya yang biasanya terlihat damai itu hilang seketika. Terlihat dengan jelas bagaimana ia sangat takut.. lebih tepatnya khwatir.
                “gweanchana suster. Keberuntungan sedang berpihak padaku saja…” ucapku. Suster Kim menarik tanganku menuju kamar. Aku tak tahu apa yang akan dia lakukan. Namun akhirnya dia memelukku. Mengucapkan kata maaf berulang ulang..

                “suster, tenanglah..”
                “tidak jiyeon… ini bukanlah masalah kecil. Walaupun dia bukan lagi manusia tapi dia adalah adikku… Kim jaehyo ku… kau harus memafkannya. Kumohon..” kusinggingkan senyum sebisaku. Suster Kim sudah melawati begitu banyak hari hari yang berat. Aku tak ingin membebaninya lagi. Toh lagipula, tak ada sedikit rasa marahku pada jaehyo. Atau malah aku harus berterimakasih dengannya? Karena  gara gara dia juga aku bisa bertemu dengan kyuhyun…

                “terimakasih Jiyeon-a..”
                “Suster Kim..”
                “nde?”
                “sebenarnya apa yang terjadi dengan jaehyo?”
                “yang terjadi dengannya? … itu adalah masa terberatnya…” dahiku mengkerut. Tidak mengerti apa yang dibicarakan suster Kim.

                “sebenarnya… Jaehyo adalah orang yang akan mengalahkan raja Vampire bukan dirimu. Bahkan karena dia laki laki sejak umurnya 3 tahun dia sudah dibebani tanggung jawab yang besar. Sejak kecil dia terus dilatih untuk memanah, seni beladiri bahkan saat umurnya baru 4 tahun dia sudah belajar berburu, yang bahkan baru kau pelajari 2 tahun yang lalu bukan?” suster Kim diam sebentar.

Aku menerawang sebeatar. Selama ini akuterus saja mengeluh karena tidak bisa bermain dengan anak anak usiaku. Tapi saat mendengar cerita Suster kim aku sungguh tak menyangka. Umur 4 tahun?
                “aku dan dia hanya berjarak satu tahun. Dan aku adalah noonanya. Tapi disaat dia sekecil itu dia telah memikul sebuah tanggung jawab yang sangat besar.Dan bahkan aku tidak bisa membantunya… aku bukan noona yang baik.”

                “apakah aku terlalu banyak cerita?”
                “tidak suster kim, memang kadang  kadang kau harus menceritakan semua masalahmu itu pada orang lain…” Suster kim tersenyum padaku. Dari raut wajahnya aku dapat mengartikan bahwa dia sedang berterimakasih padaku.

                “aaahh aku sampai Lupa Jiyeon-a,.. kau tahu kau adalah satu satunya orang yang bisa melawan Raja vampire? Dan aku tak mau kejadian kemarin terulang kembali… kenapa kau selalu di Bukit? Tempat itu berbahaya… kau tak boleh kesana lagi…”
                “nde? Aa…aannii suster, aku bisa menjaga diriku sendiri” jawabku sambil mengibas ngibaskan tanganku di hadapannya… tidak! Aku akan terus kesana untuk menemui Kyuhyun..
                “wae? Adakah seseorang yang ingin kau temui?”
                “anni… hanya saja, aku akan merasakan senang bila berada disana. Bukankah kau tahu suster Kim? dulu, mendiang Ibuku sering mengajakku dan Jungsoo oppa kesana? Aku ..akuu.. merindukan Ibuku” dustaku, oh Tuhan… kau harus mengampuni kesalahanku kali ini..

                “yaahh terserah kau sajalah Jiyeon-a.. ohh ya, nanti sore kau harus datang ke Katedral, ada seseorang yang ingin menemuimu…”


Aku menatap gundukan tanah yang ada di depan mataku. air mata yang sulit aku bending akhirnya mengalir juga. Aku bahkan melupakannya hanya karena seorang Vampire yang aku temui beberapa hari yang lalu. Bukankah aku anak yang durhaka?
Desiran angin musim dingin yang menyentuh kulitku membuat bulu kudukku berdiri. Musim dingin kali ini memang sangat dingin. Masih kutatap makam Ibu yang tertutup salju. Semakin lama melihatnya membuatku terbayang pada masa masa dulu –saat ibu masih hidup. Aku bahkan sungguh anak yang tidak tahu diri sekarang.
Setetes air mata jatuh dari pelupuk mataku. Mengalir dengan cepat turun ke bawah. Aku bahkan tak pernah membayangkan Ibu akan pergi secepat ini. Karena aku selalu berpikir dia adalah orang yang sangat baik dan tak mungkin pergi meninggalkanku secepat ini.

                “Jiyeon-a..” suara lembut yang sangat aku kenali itu menggema melewati gendang telingaku. Ku tolehkan kepalaku menatapnya yang tampak menawan menggunakan kemeja warna coklatnya. Menampakkan senyum yang akan membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona..

                “gi..gikwangie?”
                “apakah kau baik baik saja?” sadar akan air mata yang ada di mataku, wajah damainya tersirat sebuah kekhawatiran. Aku menggeleng pelan lalu mengusap bekas air mataku menggunakan jari jari tanganku. Gikwang lalu berjalan kearahku. Menepuk kedua bahuku pelan menggunakan tangan tangan kekarnya.

                “bisakah aku memelukmu kali ini saja?” tanyanya. Wajahnya yang teduh itu mengingatkanku dengan Kyuhyun. Tunggu? Kenapa aku harus memikirkan Kyuhyun?
                “m-mwo?” sebelum aku mengindahkan permintaanya dia sudah lebih dulu memelukku. Bahkan aku dapat menrasakan detak jantungnya yang berdetak sangat cepat.
                “aku tahu ini salah, tapi seandainya aku dapat menyadarinya sejak awal Jiyeon-a…”
“aku memang sudah terikat dengan eunji, tapi inilah perasaanku…saranghae Jiyeon-a..” Aku hanya menatapnya dengan pandangan tidak percaya, apa yang baru saja dia katakana sekarang?

                “Ini benar benar sudah terlambat,..” gikwang melepaskan pelukan kami. Merosot jatuh ketanah yang tertutup salju. Aku mengikutinya duduk bersama di depan makam Ibu. Masih sangat shock dengan apa yang baru saja dia bicarakan, aku hanya bisa menutup bibirku rapat. Takut membongkar bahwa aku telah memiliki Kyuhyun sekarang. memiliki? Aku juga tak tahu apa artinya memiliki..

                “dulu aku hanya berpikir menyukaimu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Bukankah Aku, kamu, Eunji dan Sungmin berjanji bahwa kita adalah seorang sahabat dan tak akan pernah saling mencintai?”
Aku menerawang sebentar. Aku, Gikwang, Eunji, dan juga Sungmin adalah teman, aaahhh… bisa di sebut sahabat tentu saja, karena usia kami yang tidak terlalu jauh. Bahkan kami mendapatkan kelas sama saat memasuki bangku sekolah dasar sampai akhir –kecuali Sungmin tentu saja karena umurnya  satu tahun lebih tua. Dan kami pernah berjanji bahwa diantara kami tidak ada yang boleh saling mencintai.

                “aku selalu menolak perasaan ini, sampai pada akhirnya aku tahu sungmin hyung mencintaimu..” Aku menatapnya kaget.
                “dan saat itu pula aku tahu kalau kau juga menyukaiku… haha apakah aku adalah namja yang sangat bodoh? Dan sekarang setelah aku telah mengikat janji dengan Eunji, aku baru mengerti bahwa aku tidak bisa hidup tanpamu…” gikwang menangis, aku baru melihatnya seperti ini gikwang yang selalu aku kenal kuat itu sedang menangis dihadapanku. Mengungkapkan semuanya yang dia rasakan.

                “Gikwangie… jadi selama ini kau?”
                “ne, tentu saja… saat kau mengungkapkan bahwa kau mencintaiku. Aku benar benar kalut waktu itu. Di satu sisi aku juga mencintaimu tapi disisi lain diriku sudah terikat dengan Eunji.”

Angin tiba tiba saja muncul menerpa wajah kami berdua. Aku dapat merasakan sebagian tubuhku kaku detik ini juga. Antara bingung dan tak tahu harus berbuat apa apa. Jadi gikwang seseorang yang selama ini aku sukai ternyata juga menyukaiku? Dan itu ku ketahui saat kami tak akan bisa bersama?
                “malang sekali nasibku..” kataku memecah suasana
                “aku pikir hidupku benar benar melelahkan dan rumit..”

                “Seandainya waktu bisa diulang…” kata Gikwang dengan suara parau
                “tidak!! Seandainya saja aku tidak hidup di dunia ini.. mungkin aku tak akan pernah seperti ini. mengulang waktu hanya sia sia saja. toh akhirnya kita akan mati juga..” jawabku memotong kata kata Gikwang, aku sudah muak hidup di dunia ini. Vampire, Cinta, dan semuanya membuatku tak betah hidup di dunia. Bila aku disuruh memilih, lebih baik aku menyusul Ibu pergi ke surga.

                “sepertinya semua yang kau alami membuatmu banyak berubah Jiyeon-a”
                “yah, begitulah hidup” kataku pasrah. Benar kata Gikwang.. semua yang aku alami selama ini membuatku berpikir ulang untuk menjalani hidupku. Walau kadang kadang aku masih labil untuk memilih sesuatu.

Gikwang mengacak acak rambutku –kebiasaan yang selalu dia lakukan sejak dulu dan aku hanya membalasnya dengan senyum yang kucoba untuk paksakan keluar.

                “jiyeon-a, janganlah memaksakan sesuatu. Kau tahu… semua orang disampingmu itu menyayangimu. Mereka tak mau kau kenapa napa. Jadi kau harus menjaga dirimu sendiri dan semua yang terjadi tuhan pasti telah menggariskannya sejak dulu…” Gikwang berlalu pergi dari hadapanku. Dan disaat sosoknya sudah tidak terlihat dari pandanganku. Air mata itu muncul lagi. Entah apa maksud gikwang tadi. yang aku tahu sesuatu yang besar akan terjadi sebentar lagi.


Suara langkahan kakiku memecah keheningan lorong lorong menuju sebuah ruangan di katedral. Kata Suster penjaga Suster kim dan seseorang yang ingin menemuiku telah menunggu di ruang utama. Aku mengambil nafasku berat.

                “Jiyeon-a kau sudah datang?” Suster Kim menyambutku dengan tampangnya yang setelah kulihat lihat cantik. Aku membalasnya dengan senyumku. Dan saat aku menjelajahi ruangan ini mataku menangkap dua orang yang aku kenal. Jungsoo oppa dan juga Sungmin…??

                “siapa yang akan menemuiku Suster?”
                “kau benar benar terburu buru. Bukankah kau sudah melihat orangnya?”

Aku mengerutkan keningku tanda aku tak tahu. Jung Soo oppa tiba tiba bangkit dari duduknya lalu datang menghampiriku.
                “kau sudah dilamar Jiyeon-a…”
                “nde?”

Suster Kim juga tersenyum penuh arti sambil menatapku. Menyimpulkan sebuah senyum yang menurutku aneh –karna dia tak pernah tersenyum seperti itu terhadapku.
“kau tahu Jiyeon… kau akan segera keluar dari biara ini. karena baru saja Sungmin melamarmu..”

Bagaikan sebuah petir yang menyambar kepalaku. Semuanya bagaikan mimpi bagiku. Tidak! Saat Suster Kim mengulangi kata kata itu. Waktu seperti di lambatkan. Bila ini sedang ada di film mungkin terlihat seperti akan ada efek slow motion. Lalu selanjutnya kata kata itu bagaikan di ulang ulang ditelingaku. Membuat semuanya harapan dan segala sesuatu yang ada dipikiranku pecah dan berhambur keluar dari kepalaku.
                “bukankah pesta panen sudah lewat? Seharusnya dia melamarku disaat itu. Bahkan perayaan sudah berakhir musim lalu..” kataku dengan penuh penekanan disetiap kata kataku. Mencoba untuk bersikap biasa saja walau itu rasanya TIDAK MUNGKIN!!
                “itu tidak masalah, walau perayaan pesta panen telah berlalu. Dia sudah melamarmu dihadapan Tuhan dan Oppamu. Itu sudah cukup jiyeon-a… lagi pula, bukankah kau tak suka menjadi biarawati?” Suster Kim membalas kata kataku dengan senyumnya yang dibuat buat… ohh apakah aku tadi berpikir bahwa dia cantik?

                “jiyeon-a.. kau harus menerima Sungmin..” Jungsoo oppa menepuk bahuku pelan. Aku tersenyum getir. Manik mataku melihat namja itu dengan tatapan membunuh. Sedangkan dia menekuk wajahnya ke dalam.

                “begitukah? Apakah setelah ini kalian akan menyuruhku untuk memasukkan diriku ke hutan para Vampire itu!!”
                “Jiyeon!!”
                “oppa!! Apakah kau tak mengerti? Kenapa kalian selalu mengatur hidupku! Apakah menurutmu aku ini hanyalah sebuah boneka? Kalian benar benar tak mengerti apa yang aku rasakan selama ini!!” teriakku. Aku tak peduli ini tempat suci atau apalah. Seluruh tubuhku bergetar hebat. Menahan air mata yang akan turun. Ani! Aku tak boleh menangis saat ini.. aku tak ingin terlihat lemah dihadapan mereka semua.

                “Jiyeon kau benar benar…sudahlah hyung… sepertinya Jiyeon ingin diberi waktu sebentar. Jiyeon-a kau tak harus menjawab permintaanku itu sekarang..”

TBC


*preview next part

                “siapa Vampire yang kau temui di bukit kemarin malam Jiyeon-a.”
                “baiklah aku akan menerimamu…”
                “joha? Bukankah aku tak mengungkapkan aku menyukaimu?”
                “sebenarnya aku menyukai Sungmin, tapi aku…”

mianhae baru bisa dipublish... kemaren filenya sempet ilang... huwaaaaaa ToT tapi cepet cepet aku selesaiin..eehhh malah keasikan buat FFnya EXO.. kikiki... jeongmal gomawo yang uda pda nunggu yang gak ya udah #nasib -_- ohh ya mian kalo yang ini partnya agak pendek >,

seperti biasa dibutuhkan kritik dan saran
RCL please!!

0 komentar:

Posting Komentar